Lihat ke Halaman Asli

Tata Cara Pemasangan WSD

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

WSD ( Water Seal Drainage )

I.Pengertan WSD

WSD(Water Seal Drainage) adalah suatu tindakan pemasangan kateter pada rongga thoraks, rongga pleura ,mediastinum dengan tujuan untuk mengeluarkan udara atau cairan dari rongga tersebut.

Macam-Macam metode dari WSD :

a.Sistem WSD Botol Tunggal

Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lubang, satu untuk ventilasi udara dan lubang yang lain memungkinkan selang masuk kedalam botol.

b.Sistem WSD Dua Botol

sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung san botol ke dua bekerja sebagai pembatas antara tekanan udara bebas dan udara dalam(water seal). Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.

c.Sistem WSD Tiga Botol

Pada sistem tiga botol, sistem dua botol ditambah dengan satu botol lagi yang berfungsi untuk mengatur / mengontrol jumlah drainage dan dihubungkan dengan suction. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang dibawah air pada botol ketiga. Jumlah penghisap didinding yang diberikan botol ketiga harus cukup untuk menciptakan putaran-putaran lembut gelembung dalam botol.  Gelembung yang  kasar menyebabkan kehilangan air, mengubah tekanan penghisap dan meningkatkan tingkat kebisingan .

d.Sistem WSD sekali pakai / disposable

Jenis-jenisnya :

ØPompa penghisap Pleural Emerson

ØFultur valve

ØCalibrated spring mechanism

2.Indikasi Pemasangan

oHemotoraks :trauma dada, neoplasma, robekan pleura, pasca bedah thoraks

oPneumotoraks : ruptur , penyakit paru,

oEfusi pleura : neoplasma , impflamasi ,

oEmfisema

oHemipneumotoraks

oTension pneumotoraks

3.Tujuan Pemasangan WSD

omempercepat pengeluaran udara dan cairan dari rongga pleura dan mencegah refluks

omengembalikan pengembangan jarigan paru dengan mengembaliakan tekanan negatif rongga pleura

omencegah pergeseran mediastinumdan kolaps jaringan dengan menyamakan tekanan thorakskiri dan kanan

4. Penempatan tube WSD

oUntuk membuang udara , letak selang : intercostal ke-2 sepanjang midklavikula. Sedangkan untuk membuang cairan ,letak selang antara interkodtal ke-5 atau ke-6

oPasien bedah jantung selang di letakandi seitar mediastnum untuk membuang darah dari depan dan bawahjantung

5.Kompikasi Pemasangan

oEmphysema sebcutan

oEmboli paru

oDisritmia jantung

oPerdarahan

oTromboplebetis

oInfeksi

6. Persiapan Pemasangan WSD

1.Surat persetujuan

2.Kasa steril

3.Sarung tangan steril dan masker

4.Motor suction

5.Duk steril

6.Sumber cahaya

7.Sedative ( jika siperlukan )

8.Lidokain 1 % tanpa epinephrine ( 20 ml )

9.Spuit ukuran 10 ml dengan needle no 18 dan 23

10.Tube / selang WSD steril

11.Sistem drainage dan penyedot/suction ( pompa emerson )

12.Botol drain

13.mata pisau scalpel dan tangkainya no 10 dan no 11

14.Naalpocdes,Klem,duk berlubang steril.

15.Trocart

16.Klem mosquito 6 buah

17.Klem Kelly bengkok yang besar

18.Gunting jaringan 2 buah

19.Gunting jahitan 2 buah

20.Gunting diseksi bengkok metsenbaum 2 buah

21.Forsep daringan dengan dan tanpa gigi

22.Plester / hipavik

23.Benang jahitan

24.bengkok / tempat sampah

25.gunting plester dan betadine

7. Prosedur Pemasangan WSD

a.Kaji airway,breathing dan circulation klien

b.Lakukan tindakan untuk melindungi airway,dengan membebaskan jalan napas

c.Lakukan tindakan pemasangan O2 sesuai yang dibutuhkan’

d.Pasang intravena line untuk menjaga sirkulasi

e.Kaji klien terhadap kemungkinan adanya cidera pada dada

f.Kaji adanya tanda-tanda komplikasi pernapasan

g.Periksa nilai Analisa gas darah ( AGD )

h.Hadirkan ahli terapi pernapasan jika diperlukan

i.Kaji apakah klien ada allergi dengan obat-obatan atau betadine

j.Jelaskan prosedur tindakan kepada klien dan keluarga

k.Posisikan klien dengan posisi fowler atau supinasi atau miring dengan sisi yang sehat

mengarah ketempat tidur dan posisi tangan diangkat keatas kepala.

l.Tentukan lokasi insisi tempat pemasangan selang,cuci tangan.

1.Apikal

oLetak selang pada intercosta III midclavicula

oDimasukan secara anterolateral

oFungsi : Untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura

2.Basal

oLetak selang pada intercosta V-VI atau intercosta VIII-IX midaksilaler

oFungsi : Untuk mengeluarkan cairan dan rongga pleura

m.Lakukan tindakan asepsis dan anti sepsis pada daerah pemasangan WSD dengan betadine

n.Berikan anastesi local dengan lidokain 1 % tanpa epineprin 20 ml

o.Lakukan sayatan/ insisi pada kulit yang telah ditentukan sampai batas subcutis

p.Buatlah terowongan/lubang dengan spuit 110 ml diatas tepi iga/intercosta sampai

menembus pleura,dengan tanda cairan akan menyemprot keluar

q.Masukkan selang berukuran 28-36 french untuk mengeluarkan darah / nanah. Bila

mengeluarkan udara maka ukuran selang akan lebih kecil

r.Hubungkan selang WSD dengan sistem botol yang sudah diberi cairan antiseptik

sebanyak ± 20 cm

s.Lakukan penjahitan atau heating pada tempat insisi dan lakukan disinfeksi dengan

betadin,fiksasi selang kekulit dengan kasa steril kemudian plester.

t.Rapikan klien dan rapikan alat-alat

u.Cuci tangan dengan teknik aseptic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline