Lihat ke Halaman Asli

akhmad taufiq hariyadi

Majulah Indonesiaku

Majulah Indonesiaku (Sekilas Pandang Situasi Ekonomi Saat Ini)

Diperbarui: 30 Agustus 2015   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sekilas pandang situasi ekonomi saat ini dengan gerakan memajukan Indonesia

Gerakan memajukan Indonesia dapat diterapkan dalam segala situasi & kondisi di manapun & kapanpun. Termasuk seperti saat ini yakni di tengah kondisi ekonomi yang sedang sakit & rentan dengan ancaman krisis ekonomi. Kondisi seperti ini sudah jauh-jauh hari diperkirakan oleh para pakar, hanya saja karena suatu hal & beberapa kendala sehingga belum ditangani dengan baik. Padahal dampak dari kondisi ekonomi yang sakit seperti ini sudah luas & sangat mempengaruhi perkonomian masyarakat menengah apalagi masyarakat kelas bawah yang tidak tahu apa-apa & tidak melakukan apa-apa terkait dengan memburuknya kondisi perekonomian nasional. Bagi beberapa masyarakat kelas atas, kondisi ekonomi yang sedang sakit seperti ini dampaknya kurang begitu terasa karena mereka tidak merasakan himpitan & kesulitan ekonomi seperti yang dialami masyarakat kelas bawah. Di sisi lain ada juga masyarakat kelas atas yang terkena dampak langsung dari situasi ekonomi yang tidak menguntungkan seperti ini sehingga membuatnya harus mem-PHK bahkan ada yang sampai kolaps karena tidak bisa bertahan dari badai ekonomi yang menimpanya Tetapi kondisi ekonomi ini sebenarnya merupakan akibat dari tindakan para pemain besar atau para pengusaha dengan modal besar. Dengan niat mencari untung sebesar-sebesarnya demi mempercepat penumpukan pundi-pundi harta kekayaannya sehingga melakukan segala cara tanpa mempertimbangkan dampak ekonomi secara nasional maupun internasional. 

 

Jadi sekarang apa yang bisa kita lakukan? Karena semua hal tersebut sudah terjadi & masalahnya sudah di depan mata, maka segala perdebatan mencari-cari kesalahan & keburukan masa lalu, tidak akan menyelesaikan masalah. Bermacam solusi paling konkrit, realistis & paling relevan untuk meredam ataupun mengatasi masalah ekonomi saat ini tentunya sudah dipikirkan para pakar sehingga untuk langkah selanjutnya adalah pelaksanaannya, tetapi jika sampai saat ini berbagai solusi tersebut masih belum juga dilakukan, itu bukan urusan kita tetapi itu adalah urusan pihak yang mempunyai wewenang untuk melakukannya & menjadi tugas pihak-pihak yang terkait untuk mengingatkan & mendorong pelaksanaan solusi tersebut, sedangkan urusan kita adalah melakukan apa yang kita bisa lakukan untuk menyelamatkan ekonomi nasional supaya tidak bergerak semakin buruk. Konsepnya sederhana & merupakan konsep lama yakni gerakan cinta Indonesia. Dengan gerakan cinta Indonesia, kita semarakkan lagi perekonomian nasional yang sedang lesu melalui gerakan cinta produk Indonesia. Cinta barang-barang buatan Indonesia, cinta pada layanan jasa yang berasal dari Indonesia karena sebenarnya barang & jasa dari Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk dari luar negeri. Dengan gerakan cinta produk Indonesia maka harapannya sektor riil bisa mulai ada pergerakan maju bukannya lesu atau bahkan mundur karena PHK & gulung tikar. Seyogyanya dengan gerakan cinta produk Indonesia, maka konsumsi pada produk luar negeri juga dikurangi atau bahkan dihentikan untuk sementara waktu hingga situasi & kondisi ekonomi nasional membaik. Tapi gerakan cinta produk Indonesia adalah gerakan terus menerus & berkelanjutan yang pada akhirnya akan mendukung gerakan memajukan Indonesia sehingga meskipun situasi & kondisinya sudah membaik, gerakan ini harus tetap dilanjutkan agar cita-cita gerakan memajukan Indonesia bisa segera terwujud.

 

Yang tidak kalah penting adalah cinta rupiah. Kita melakukan transaksi apapun dengan mata uang rupiah. Kita melakukan transaksi keuangan dengan negara lain menggunakan mata uang rupiah. Kita menjadikan mata uang rupiah agar bisa diterima & digunakan dalam bertransaksi di negara lain. Jika ada yang bertanya, "Apa kita bisa sepercaya diri itu? Padahal kita belum memiliki posisi tawar yang kuat dengan negara lain". Memang kita juga tidak menutup mata dengan kondisi sebenarnya, tetapi jika sampai nanti kita terus memandang remeh & rendah negara kita, lalu sampai kapan kita akan tetap dipandang sebelah mata oleh negara lain? Jika tidak sekarang? Kapan lagi? Untuk awalnya kita terapkan ide ini pada komoditas yang memiliki posisi tawar yang kuat & secara bertahap ide ini diterapkan pada komoditas lainnya. Kita adalah tuan di negara kita sendiri sehingga negara lain haruslah mengikuti apa yang berlaku di negara kita. Jika secara ekstrim nantinya ada tarik menarik & imbasnya negara lain keluar & tidak jadi berinvestasi di negara kita, maka kabar baiknya jika dilihat dari sisi positifnya, itu berarti investor dalam negeri bisa menguasai aset-aset dalam negeri. Sedangkan di sisi lainnya kita galakkan gerakan cinta produk & mata uang Indonesia sebagai bentuk konkret dari gerakan cinta Indonesia. Hal tersebut lebih dekat dalam jangkauan & lebih nyata dampaknya bagi perekonomian Indonesia daripada bergantung & mengandalkan investor asing tapi di saat-saat sulit mereka seolah menutup mata dengan menarik investasinya demi menyelamatkan penyusutan aset & kekayaannya untuk dipindahkan ke negara lain yang lebih menguntungkan.

 

Gerakan cinta indonesia tentu memiliki dampak secara langsung & tidak langsung pada dunia usaha pada khususnya serta perekonomian nasional pada umumnya. Bagi sektor-sektor yang searah dengan gerakan cinta Indonesia, maka hal ini akan menjadi angin segar & membuka peluang yang lebih besar di masa depan, tetapi bagi sektor-sektor yang tidak searah dengan gerakan cinta Indonesia, maka mulai saat ini perlu membangun ulang rencana bisnisnya ke depan untuk disesuaikan & diarahkan pada gerakan cinta Indonesia yang tujuannya adalah untuk mendukung gerakan memajukan Indonesia. Bukankah jika Indonesia dapat memajukan dirinya di semua sektor maka imbasnya nanti juga akan kembali kepada kita, warga negara Indonesia. & itu artinya sarana prasarana & segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung para pelaku usaha akan disiapkan & difasilitasi oleh negara dengan sebaik-baiknya sehingga perekonomian akan berjalan baik & lancar serta para pelaku usaha dapat memperoleh untung besar karena tingkat perputaran uang yang cepat seiring adanya peningkatan kesejahteraan tiap warga negara Indonesia.

 

Lalu bagaimana dengan masalah kelangkaan/kelimpahan pangan serta PHK maupun usaha yang gulung tikar jika dikaitkan dengan gerakan memajukan Indonesia? Konsepnya sederhana, yakni gerakan memajukan Indonesia adalah gerakan yang dimulai dari diri sendiri untuk maju yang kemudian merembet & menyebar secara luas kepada orang Indonesia lainnya. Gerak maju dari diri sendiri dapat berupa adanya kemajuan dalam hal berpikir, merasa maupun dalam hal bertindak. Untuk permasalahan kelangkaan/kelimpahan pangan, kita coba untuk berpikir selangkah lebih maju, apa untungnya kita membiarkan kelangkaan/kelimpahan pangan ini terus terjadi jika sebenarnya kita bisa menghentikannya? Jadi jika ada seseorang yang mengetahui sumber masalahnya/yang mengetahui solusinya maka orang tersebut bisa menyampaikannya kepada pihak berwenang yang bisa segera melakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut supaya bisa segera meredamnya sebelum masalah tersebut semakin besar & luas. Jangan sampai kita tidak peduli/bahkan yang menjadi penyebab masalah kelangkaan/kelimpahan pangan itu menjadi semakin besar & luas. Jangan sampai kita mencari untung banyak hanya untuk beberapa waktu, tetapi membiarkan masalah kelangkaan/kelimpahan pangan berlangsung hingga menimbulkan keresahan pada masyarakat. Jika sampai hal itu terjadi, apakah kita bisa hidup tenang? Bukankah jika kehidupan ekonomi berjalan baik & lancar serta wajar, masyarakat & pengusaha bisa hidup tentram karena tidak terlalu banyak dibebani oleh masalah-masalah ekonomi? Coba kita pikirkan & renungkan agar kita bisa melihat permasalahan ini dengan jernih.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline