Lihat ke Halaman Asli

Umi Athiyah

Kemenangan milik orang yang berjuang

Filosofi Do'a

Diperbarui: 16 Juni 2022   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock


Doa merupakan bentuk permohonan kepada Allah terhadap sesuatu yang dikehendaki dengan segala kerendahan hati. Do'a merupakan senjatanya orang beriman. Dengan berdo'a seorang hamba dengan sendirinya menyatakan, kelemahan, kebutuhan sekaligus kekurangannya akan pertolongan dari dzat penguasa alam semesta yaitu Allah SWT.

Sebagai seorang hamba yang beriman kita diperintahkan oleh Allah untuk berdo'a. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Ghafir : 60, "Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."

Setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah, lalu kenapa pada kenyataanya tidak semua do'a terwujud? Terkadang kita mintanya apa diberinya apa. Sebenarnya bukan tidak dikabulkan. Tapi bentuk pengabulannya yang berbeda. Ada yang persis sesuai yang diminta, ada yang diganti dengan kebaikan lain, dan ada yang ditunda karena saatnya belum tepat atau untuk akhirat kelak.

Filosofi  tidak terkabulnya doa persis sesuai yang diminta. Kadang kita minta apa diberinya apa.

Sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Fahrudin Faiz, M.Pd. yang dilansir penulis dari kanal youtube Nasihat ID. bahwa Allah Swt. mengabulkan doa itu banyak pertimbangannya tidak seperti kita yang tahunya hanya sebatas yang kita mau. Allah yang lebih Tahu mana yang baik dan mana yang madharat buat kita.

Misalnya orang pertama minta diterima kerja di perusahaan A, orang kedua juga minta diterima kerja di tempat yang sama. Lalu oleh Allah yang dikabulkan adalah doanya orang yang kedua.

Kenapa demikian karena Allah yang lebih Tahu, mana yang terbaik dan mana yang madharat. Bisa jadi orang pertama doanya tidak dikabulkan karena ada madharat di dalamnya. Atau ada perusahaan lain yang jauh lebih baik yang telah Allah siapkan untuk dirinya.

Allah Swt. yang Maha Tahu pola-pola pengabulan. Hanya kita yang tidak paham, kenapa belum, kenapa menunggu waktu, kenapa tidak sekarang saja dikabulkannya.

Jadi belum dikabulkan tidak usah putus asa, kecewa, maupun marah-marah karena contohnya banyak bahkan yang dialami para Nabi.

Nabi Zakaria mohon diberi karuniai keturunan sampai usia 90 tahun (QS. Maryam : 5-7) baru dikabulkan. Bahkan ada riwayat mengatakan bahwa Nabi Musa bisa mengalahkan Fir'aun setelah berdo'a sekitar 40 tahun baru berakhir dengan tenggelamnya Fir'aun.

Yakinlah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sudah sampai kepada Allah akan kembali lagi kecuali do'a. Jangan pernah meremehkan doa dia pergi dan pasti akan kembali pada saat yang tepat. Keep husnudzan. Wallahu A'lam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline