Lihat ke Halaman Asli

Athira Zahroh Firdausi

Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Tim PKM RE Unsoed Melakukan Analisis Sentimen Bakal Calon Presiden 2024 Menggunakan Implementasi SMOTE pada Naive Bayes Classifier

Diperbarui: 18 September 2023   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Tim PKM-RE Unsoed

Salah satu tim PKM-RE Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) melakukan analisis sentimen bakal calon Presiden menggunakan SMOTE pada Naive Bayes Classifier. Tim PKM-RE ini beranggotakan 5 orang yang terdiri dari Susi Setianingsih (Teknik Informatika), Maria Ulfa Chasanah (Teknik Informatika), Balqist Kharisma Nayu (Kesehatan Masyarakat), Nurmadani Amalia (Teknik Informatika), dan Athira Zahroh Firdausi Ramadhani (Ilmu Politik).

Twitter (saat ini bernama X) merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.Pemakaiannya yang tergolong mudah dan banyaknya jumlah pengguna menjadikan X sebagai salah satu tempat untuk bertukar pikiran atau opini, termasuk menyampaikan opini publik tentang bakal calon presiden Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang (Hananto et al., 2023). Opini publik telah banyak digunakan untuk memahami sentimen terhadap suatu topik (Kurniawan, 2020; Kusumawati, Faraby dan Dwifebri, 2021). Selain karena alasan ketersediaan data teks yang semakin banyak, penelitian analisis sentimen juga semakin populer karena alasan kebutuhan untuk mengetahui pendapat publik terhadap topik tertentu contohnya penentuan bakal calon Presiden Indonesia 2024 (Baharuddin et al., 2022). 

Dalam mengimpelementasikan  model analisis sentimen bakal calon menggunakan SMOTE pada Naïve Bayes Classifier mereka memakai data yang diperoleh dari cuitan twitter. Cara tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi metode Naïve Bayes Classifier yang sering digunakan dalam penelitian analisis sentimen, dan untuk mengetahui calon yang diprediksi menjadi penentu dalam pemilihan Presiden Indonesia pada Pemilu 2024. Harapannya dengan adanya riset mengenai analisis sentimen bakal calon Presiden menggunakan SMOTE pada Naïve Bayes dapat mengisprasi para lembaga survei politik untuk menggunakan metode ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline