Lihat ke Halaman Asli

Athirah Zafirah

Mahasiswa Universitas Airlangga

Gangguan Mental Pada Perubahan Sosial

Diperbarui: 29 Juni 2024   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Gangguan mental adalah kondisi adanya gangguan pada pola pikir, emosi, dan sikap sehari-hari. Penyebabnya dapat dari banyak hal seperti; genetic, kesendirian, gangguan pada otak, stress, traumatic, penyakit fisik, penyintas kekerasa, kemiskinan dan lingkungan yang buruk. Banyak sekali jenis gangguan mental pada diri seseorang yaitu: kecemasan, bipolar, depresi, gangguan makan dan PTSD. Sekitar 301 juta orang hidup dengan gangguan kecemasan, hal ini dapat menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih hingga melakukan perilaku tertentu. Pada tahun 2019 sudah ada 280 juta orang hidup dengan depresi. Depresi merupakan sesuana hati yang dapat berubah-ubah, jadi ketika seseorang dalam periode depresi sesorang akan sangat sedih, mudah marah, ataupun merasa hampa. 

Gejala depresi dapat menyebabkan gangguan tidur, konsentrasi buruk, perasaan bersalah yang berlebihan, perubahan nafus makan dan rendah diri. 40 juta orang di dunia mengalami bipolar, hal ini dapat menyebabkan seseorang yang mengalami bipolar dapat merasa bersemangat dan memiliki kepercayaan diri berlebih. Namun, di periode lainnya ia akan merasa sedih, marah dan hampa. Hal ini, dapat diobati dengan psikoedukasi, pengurangan stress dan penguatan fungsi sosial. PTSD adalah gangguan yang berkembang setelah orang tersebut mengalami peristiwa yang mengerikan. 

Seseorang dapat teringat kejadian traumatis, Oleh karena itu, sering dialami oleh orang-orang yang pernah mengalami kecelakaan pada lokasi bencana. 14 juta orang di dunia mengalami gangguan makan dan didominasi oleh anak dan remaja. Gangguan makan dapat disebabkan karena banyak hal yaitu: merasa kelebihan berat badan, memuntahkan Kembali makanan yang dimakan, dan sering makan dengan jumlah makanan yang tidak biasa dalam jangka waktu tertentu.

Separuh manusia dari dunia ingin memutuskan hidupnya karena mengalami gangguan mental, saat bersosialisasi seseorang yang mengalami gangguan mental akan mengobrol dengan terbata-bata. Saat penyakit gangguan kambuh energi mereka cepat turun dan tidak ingin bersosialisasi di waktu tertentu. Gangguan mental sangat menganggu aktivitas tiap harinya, adanya rasa kecemasan untuk  memulai hari. 

Kesehatan mental dapat dilakukan dengan cara mencoba menyalurkan rasa kecemasan dengan menulis diari ataupun melukis, menceritakan kesedihan, dan regulasi untuk mengendalikan kecemasan diri dengan menggunakan teknik nafas untuk mengatur pernafasan, dan konsultasi ke psikiater, psikolog untuk membantu mengatasi permasalahan gangguan mental yang dimiliki seseorang. Sampaikan keluhan dan seorang psikiater akan melakuka penlian dan menegakkan diagnosisnya. Kita dilatih untuk memiliki pespektif yang postif dan mental kita diperkuat. Dengan demikian, hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran kesehatan mental dan melindungi diri dari gangguan mental.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline