Lihat ke Halaman Asli

Athira Astari

Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi

Program Kesehatan Gigi dan Mulut (PKGM)

Diperbarui: 18 Agustus 2021   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Materi Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Dokumentasi Pribadi)

Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting dalam kehidupan setiap individu, namun pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung hampir dua tahun lamanya menjadikan semua sektor terhambat khususnya perawatan gigi. Maka, telescreening merupakan cara yang inovatif untuk menilai dan mencatat status kesehatan gigi dan mulut jarak jauh demi meningkatkan tercapainya perawatan gigi dan mulut pada masa pandemi dengan meminimalisir risiko penularan COVID-19.

Telescreening yang dilakukan untuk menjaring masalah gigi dan mulut siswa-siswi kelas 7 SMPN 126 Jakarta pada tanggal 23-26 Juli 2021 memberikan informasi mengenai status kesehatan gigi dan mulut responden. Masalah utama yang didapatkan yaitu masalah gigi berlubang, gusi berdarah, sariawan, serta bau mulut. Berdasarkan kumpulan data yang didapatkan, kami menilai program intervensi yang paling tepat diberikan kepada responden berdasarkan evidence based dentistry.  Berdasarkan hasil penilaian, kami membentuk program yang berjudul "Program Kesehatan Gigi dan Mulut (PKGM) #DiRumahAja" yang terdiri dari pemaparan materi edukasi melalui webinar, program intervensi pengiriman fluoride varnish dan dental floss stick, serta pemberian Form Laporan Telescreening berupa Rapot Gigi yang kemudian yang dikirimkan melalui Whatsapp pribadi tiap responden.

Edukasi dilakukan dengan metode webinar melalui zoom meeting yang membahas mengenai penyebab gigi berlubang, pola makan dan minum yang baik dalam mencegah pembentukan gigi berlubang, cara mencegah dan mengatasi gigi berlubang, cara mengatasi gusi berdarah, sariawan, dan bau mulut. Webinar diikuti oleh 132 partisipan yang terdiri dari siswa-siswi, orang tua murid, serta guru-guru kelas 7 SMPN 126 Jakarta. Pemaparan materi diberikan secara interaktif agar meningkatkan ketertarikan responden terhadap materi yang diberikan. Pemberian edukasi diharapkan akan meningkatkan Oral Health-Related Health Belief Model serta frekuensi menyikat gigi responden.

Sebelumnya, sebanyak 192 responden telah diberikan Rapot Gigi yang berisikan hasil pemeriksaan kondisi rongga mulut, penilaian faktor risiko karies, serta saran tindak lanjut bagi responden yang mengalami masalah gigi dan mulut. Penilaian faktor risiko karies dinilai berdasarkan pola makan dan minum responden. Bagi responden yang mengonsumsi makanan di luar makan besar lebih dari 4 kali dikategorikan memiliki faktor risiko karies tinggi. Selain itu, kebiasaan menyikat gigi tiap harinya juga diberikan penilaian. Bagi responden yang menyikat gigi 2 kali atau lebih perhari diapresiasi pada Rapot Giginya, namun bagi responden yang menyikat gigi <1 kali perhari diberikan edukasi tambahan mengenai cara, durasi, dan waktu yang tepat untuk menyikat gigi. Selain itu, kami memberikan video dan poster edukasi mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar yang dikirimkan kepada seluruh responden. Diharapkan, dengan diberikannya Rapot Gigi akan meningkatkan kesadaran responden atas kondisi rongga mulutnya. Selain itu, penyampaian rapot secara personal diharapkan agar pesan yang diberikan dapat lebih diterima oleh setiap individu.

Selain pemberian edukasi dan Rapot Gigi, kami juga mengirimkan fluoride varnish kepada 39 responden yang memiliki gigi berlubang dan faktor risiko karies yang tinggi guna mencegah bertambahnya gigi berlubang serta bertambah parahnya kondisi gigi yang sudah berlubang. Bagi 45 responden yang mengeluhkan gusinya sering berdarah dan kesusahan membersihkan makanan terselip pada gigi yang disebabkan oleh kondisi gigi-geligi yang berjejal kami kirimkan dental floss stick agar memudahkan siswa tersebut membersihkan sisa makanan yang terselip di antara gigi. Kami juga mengirimkan poster dan video edukasi mengenai cara penggunaan dan manfaat dari fluoride varnish dan dental floss stick kepada para responden yang diberikan intervensi tersebut. Responden diminta untuk memvideokan saat mereka sedang menggunakan fluoride varnish dan dental floss stick. Setelah itu, kami nilai apakah penggunaannya sudah tepat. Jika masih salah, kami berikan feedback agar selanjutnya responden dapat memperbaiki cara penggunaannya.

Poster Edukasi Cara Penggunaan Fluoride Varnish dan Dental Floss Stick, serta Cara Menyikat Gigi yang Baik dan Benar (Dokumentasi Pribadi)

Setelah dilaksanakan rangkaian program, responden diminta untuk mengisi kuesioner pasca program yang kemudian kami analisis secara statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa 31 dari 51 siswa yang awalnya menyikat gigi 1 kali sehari atau kurang, mengalami perubahan perilaku menjadi menyikat gigi 2 kali sehari setelah mengikuti PKGM #DiRumahAja. Selain itu, siswa-siswi secara umum merasa puas dengan PKGM #DiRumahAja dan akan tetap melakukan segala hal dan informasi yang telah diberikan bahkan setelah program selesai.
Program promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut dapat dilaksanakan secara daring pada kondisi pandemi saat ini tanpa mengurangi manfaat yang dapat diberikan. Diharapkan ke depannya sektor kedokteran gigi dan juga sektor kesehatan lainnya dapat mengimplementasikan telescreening dan pelaksanaan program kesehatan secara daring bagi masyarakat luas untuk tetap berupaya memberikan pelayanan dan edukasi terkait kesehatan gigi dan mulut seoptimal mungkin walaupun di tengah kondisi pandemi.

Tautan Materi Edukasi: Materi Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut

Tautan Video Edukasi:

  1. Cara penggunaan Fluoride Varnish
  2. Cara penggunaan Dental Floss Stick
  3. Cara menyikat gigi yang baik dan benar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline