Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan Mading Kreatif di MTs Al-Ikhlas : Inovasi Pendekatan Sebagai Upaya Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Bumi

Diperbarui: 16 September 2024   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemasangan Hasil Mading Kreatif oleh Siswa MTs Al-Ikhlas (dok.kelompok)

Bencana gempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang paling mematikan dan merusak di dunia. Gempa bumi dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan, menyebabkan kerusakan infrastruktur, mengancam nyawa, dan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas. Di negara-negara yang rawan gempa seperti Indonesia, pemahaman dan kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi menjadi sangat penting. Tanpa pengetahuan yang memadai mengenai cara evakuasi dan penanganan darurat, risiko dampak bencana dapat meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, dalam menghadapi risiko bencana alam seperti gempa bumi, pendidikan dan kesiapsiagaan merupakan faktor yang sangat penting. Di MTs Al Ikhlas Dusun Petung Sigar, Journey Arancia of Unveiling Triangle (JANTRA) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya mengusung inisiatif menarik dengan pembuatan mading kreatif. Program kerja ini dirancang untuk mengedukasi siswa mengenai langkah-langkah evakuasi bencana gempa bumi sekaligus digunakan sebagai bahan ajar dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Program kerja ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada siswa tentang bencana gempa bumi dan proses evakuasi yang harus dilakukan untuk menghadapi gempa bumi. Melalui pendekatan visual yang kreatif, program ini bertujuan untuk mengedukasi siswa dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Program ini pada 22 --- 29 Juli 2024 dan terdiri dari beberapa tahap yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Kegiatan dimulai dengan sesi pemberian materi yang mendalam mengenai bencana gempa bumi, termasuk penjelasan terkait pengertian gempa bumi, dampak, dan langkah-langkah evakuasi yang harus diambil. Materi ini disampaikan dengan menggunakan beberapa metode yaitu presentasi interaktif dan simulasi evakuasi bencana alam gempa bumi. Setelah pemahaman dasar terbentuk, siswa melanjutkan ke proses pembuatan mading kreatif. Proses ini melibatkan penulisan, penyusunan, dan penyajian kembali informasi yang telah diberikan dalam bentuk mading yang menarik dan informatif. Siswa belajar untuk mengorganisasi informasi secara sistematis dan visual, serta menerapkan keterampilan desain untuk menyampaikan pesan dengan efektif.

Selama kegiatan pembuatan mading, siswa juga diajak untuk bekerja sama dalam tim, melatih kemampuan mereka dalam berbagi tugas, berkolaborasi, dan memikul tanggung jawab masing-masing. Kegiatan ini tidak hanya memupuk keterampilan kerja sama tetapi juga memperkuat rasa tanggung jawab individu dalam mencapai tujuan kelompok. Sebagai puncak dari kegiatan ini, diadakan presentasi mading yang bertujuan untuk melatih siswa dalam menyampaikan informasi secara runtut dan jelas. Setiap kelompok siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan mading mereka di hadapan audiens yang terdiri siswa kelas 7, 8, dan 9 MTs Al-Ikhlas serta beberapa juri, termasuk seorang guru IPS yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut. Presentasi ini tidak hanya memberi siswa kesempatan untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang prosedur evakuasi bencana, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum dan kemampuan presentasi.

Selama sesi presentasi, juri memberikan umpan balik yang konstruktif dan melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria, termasuk kreativitas, kualitas isi, kejelasan ilustrasi, cara penyampaian, dan kerapihan mading. Berdasarkan hasil penilaian, juara pertama, kedua, dan ketiga ditentukan, memberikan motivasi tambahan bagi siswa untuk berusaha lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya menilai hasil karya siswa tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk belajar dari umpan balik yang diberikan, yang sangat berguna untuk perbaikan di masa depan. Dengan demikian, Program JANTRA tidak hanya mengedukasi siswa tentang bencana gempa bumi tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Foto Bersama Mahasiswa KKN FBD JANTRA 27 UB dengan Siswa MTs Al-Ikhlas Sukodono (dok.kelompok)

Secara keseluruhan, program kerja pembuatan mading kreatif  ini telah berhasil mengintegrasikan pendidikan bencana alam ke dalam kurikulum IPS dengan cara yang kreatif dan bermanfaat. Inovasi ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi siswa, tetapi juga memperkuat kesiapsiagaan mereka terhadap bencana alam. Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana pendekatan kreatif dalam pendidikan dapat memperkaya pengalaman belajar dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menyampaikan informasi penting. Di masa depan, diharapkan program serupa dapat terus dikembangkan dan diterapkan di sekolah-sekolah lain untuk memberikan manfaat lebih besar dalam kesiapsiagaan bencana dan pendidikan berbasis kreativitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline