Pandemi Covid-19 ini memang belum sepenuhnya berakhir, banyak upaya yang sudah dilakukan untuk menghentikan pandemi covid ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggalakkan vaksinasi diberbagai belahan dunia. Tapi belum semua wilayah di dunia ini mendapatkan vaksinasi. Di Benua Afrika misalnya, baru 5 dari 54 Negara Di Afrika sudah mencapai tujuan vaksinasi covid-19. Hal tersebut terjadi karena beberapa kendala seperti kekurangan jarum suntik dan kurangnya akses terhadap penyimpanan dingin.
Untuk mengatasi hal tersebut sebuah tim dari Universitas Queensland, Australia mengembangkan vaksin Covid-19 berbentuk plester plastik solid yang memiliki ukuran 7 x 7 milimeter, dengan 5000 tonjolan seperti jarum yang bisa menembus kulit. Jarum-jarum tersebut akan menembus kulit, lalu menyimpan vaksin di lapisan kulit atas. Tidak seperti jarum biasa, jarum ini tidak memicu ujung syaraf untuk merasakan sakit. Teknologi ini dikenal dengan sebutan patch microneedle.
Rasa takut akan jarum suntik mungkin menyebabkan orang menjadi enggan untuk melakukan vaksinasi. Jadi vaksin berbentuk plester ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun kita harus bersabar, untuk vaksin plester Covid-19 ataupun flu belum tersedia secara luas untuk beberapa tahun kedepan. karena pada saat ini belum ada pengujian sama sekali kepada manusia.
sumber: National Geographic Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H