Lihat ke Halaman Asli

Kuliah di "Universitas Google"

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atep Afia Hidayat - Perkembangan teknologi informasi menyebabkan kegiatan belajar menjadi lebih mudah dan menarik. Dapat diprediksi keberadaan situs web yang bernuansa edukasi sebagai penyedia konten bahan belajar secara perlahan bisa menggeser peranan perguruan tinggi. Untuk mengakses materi pembelajaran apapun dalam bahasa apapun tinggal menggunakan mesin pencari (search engine), bisa dengan Google, Yahoo, Open Directory (DMOZ), MSN, Live, Altavista, AOL, Altheweb.com, Baidu, Looksmart, Solusee, atau yang lainnya. Browsers yang dapat digunakan Firefox, Opera, Internet Explorer, Chrome, Safari, Flock, NetFront, handyCafeCln, Teleca, Version, atau yang lainnya. Untuk Operating Systems tersedia banyak pilihan mulai dari Windows, BlackBerry, Nokia, Macintosh, Other Unix, SonyEricsson, iPhone, Other Mobile, iPad, Samsung, atau yang lainnya.

Google sebagai situs web nomor satu di dunia begitu serius dalam menyediakan atau mempermudah penggunanya untuk mengakses materi belajar. Beragam fitur seperti Google Buku, Google Cendekia, dan Google Terjemahan akan membantu siapapun untuk belajar lebih mudah dan nyaman. Untuk memahami ilmu pengetahuan tertentu beragam konten bisa diunduh (download)

Untuk Google Terjemahan tersedia fasilitas menterjemahkan ke dan dari 64 bahasa di dunia. Meskipun hasil terjemahan kurang akurat namun dapat membantu pemahaman secara umum. Selain tersedia dalam format teks atau tertulis, dibagian bawah kotak penterjemhan tersedia format suara. Google Terjemahan selain menterjemahkan teks biasa, juga bisa menterjemahkan konten sebuah webs, yaitu dengan cara copy paste URL link yang akan diterjemahkan di kotak penterjemahan. Dengan demikian selain dapat digunakan untuk mempelajari suatu pengetahuan, fasilitas Google Terjemahan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari bahasa tertentu.

Melalui Google Cendekia dapat ditelusuri berbagai konten akademik dalam beragam format, bisa dalam bentuk jurnal, laporan, artikel, makalah, dan sebagainya. Sedangkan format dokumen yang dapat diunduh bisa berupa doc, ppt, pdf, dan sebagainya, tinggal sertakan saja pada kata kuncinya, misalnya menggunakan kata kunci "industrial technology filetype:ppt".

Sedangkan beragam judul atau subyek buku bisa ditelusuri melalui Google Buku. Menurut sejarahnya (Google Books History) pada tahun 1996, para pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page adalah mahasiswa lulusan ilmu komputer yang melakukan proyek penelitian yang didukung oleh Stanford Digital Library Technologies Project. Tujuan mereka adalah membuat perpustakaan digital, dan gagasan besar mereka saat itu adalah: di masa yang akan datang, di mana koleksi buku yang luas didigitalkan, orang-orang akan menggunakan "penjalar jaringan" untuk mengindeks isi buku dan menganalisis hubungan antar buku, menentukan relevansi dan kegunaan buku apapun dengan menelusuri jumlah dan kualitas kutipan dari buku-buku lainnya.

Belum cukup sampai di situ, ternyata Google juga menyediakan sarana untuk berbagi. Jika mumpuni dibidang tertentu berbagilah melalui Blogger, fasilitas membuat web-blog gratis dari Google, tempat untuk memposting berbagai konten dalam beragam format, bisa teks, gambar, bahkan video pembelajaran. Bahkan dengan makin maraknya isu go green, yang antara lain menyuarakan kelestarian hutan, maka keberadaan Blogger bisa menjadi salah satu dari sekian banyak solusi. Sederhananya, di Indonesia saat ini ada sekitar 5,3 juta mahasiswa yang tersebar di lebih dari 3.000 perguruan tinggi. Untuk keperluan tugas perkuliahan, semuanya mengkonsumsi kertas yang notabene terbuat dari kayu yang diperoleh melalui penebangan pohon. Nah, jika sebagian tugas-tugas perkuliahan dikonversi dari semula yang tercetak di kertas menjadi posting di web-blog, berapa banyak kertas yang bisa dihemat, berapa milyar pohon yang tidak ditebang.

Tampaknya keberadaan situs web seperti Google menjadi semakin penting untuk berbagai proses mengedukasi dan diedukasi. Google saat ini dapat diakses di mana pun, kapan pun dan oleh siapapun. Melalui Google kita bisa belajar tanpa pembatasan ruang, waktu dan bahasa, tak heran jika posisi "Universitas Google" menjadi semakin penting. (Atep Afia).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline