Lihat ke Halaman Asli

Kemitraan Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1311854841838770779

Oleh : Atep Afia Hidayat - Perguruan tinggi dan dunia usaha merupakan aset nasional yang sangat menentukan bagi kemajuan bangsa. Apalagi jika di antara keduanya terdapat semacam simbiosis mutualisme (kerjasama yang saling menguntungkan), atau kemitraan. Bagaimanapun, sebuah perguruan tinggi dengan berbagai perlengkapannya dapat menunjang perkembangan dunia usaha. Sebaliknya, dunia usaha pun dapat menopang kemajuan sebuah perguruan tinggi.

Selama ini memang di antara kedua institusi tersebut seolah terjadi kesenjangan. Hal yang cukup nampak dalam persoalan ketenagakerjaan. Lulusan sebuah perguruan tinggi merasa bingung ketika memasuki dunia usaha. Semula berambisi untuk “mempraktekan” atau “mengaplikasikan” ilmu yang diperolehnya. Tetapi apadaya, diantara ilmu atau teori dengan prakteknya sangat berlainan, maka munculah istilah “kurang siap pakai”.

Memasuki era industrialisasi saat ini, sudah semestinya kerjasama di antara dunia usaha dengan perguruan tinggi tersebut lebih dioptimalkan. Jika tidak, maka kedua potensi tersebut akan tetap berjalan sendiri-sendiri, dan tidak membentuk sinergi yang positif dan produktif.

Mendekatnya perguruan tinggi dengan dunia usaha tidak dimaksudkan sebagai pengadopsian segi bisnis oleh perguruan tinggi. Bagaimanapun sebuah perguruan tinggi, meskipun yang dikelola oleh swasta (PTS) harus tetap mengacu pada Tri Dharma yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jika sebuah perguruan tinggi sudah berorientasi ke arah bisnis, maka misi yang diembannya itu menjadi luntur.

Kerjasama di antara perguruan tinggi dengan dunia usaha lebih ditujukan pada optimasi potensinya masing-masing. Hal-hal yang bisa diperoleh oleh perguruan tinggi antara lain, bantuan fasilitas dan peralatan penelitian, dana penelitian, lokasi magang, dan sebagainya. Sedangkan hal-hal yang bisa diperoleh dunia usaha, yakni pengembangan produk, pelatihan tenaga kerja, bantuan survey, dan sebagainya.

Dengan adanya kerjasama dengan perguruan tinggi dunia usaha bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensinya. Jasa konsultasi dalam bidang manajemen, akuntansi, gugus kendali mutu, dan yang lainnya juga bisa dilayani oleh perguruan tinggi.

Kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha juga bisa dikembangkan lebih lanjut dalam bidang pengabdian masyarakat. Umpamanya sebuah perusahaan besar dengan bantuan sebuah perguruan tinggi bisa membantu masyarakat di sekitarnya, yakni melalui program bapak angkat, di mana masyarakat yang berusaha baik dibidang industri kecil, kerajinan, atau yang lainnya, memperoleh bantuan teknologi dan pemasaran. Dalam pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) dunia usaha bisa bermitra dengan perguruan tinggi.Pertumbuhan sebuah perusahaan dan perkembangan sebuah perguruan tinggi, juga harus bisa dinikmati oleh masyarakat di sekitarnya.

Satu hal yang sangat penting, sebagai efek dari adanya kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha, yakni meningkatnya profesionalisme. Profesionalisme yang memiliki ciri-ciri keahlian (expertise), tanggung jawab (responsibility) dan kesejawatan (corporateness), merupakan bentuk nilai tambah atau pengembangan dari pekerjaan (vocation).

Konsep-konsep manajemen usaha yang lahir di perguruan tinggi lantas diaplikasikan dalam dunia usaha. Sebaliknya, kasus yang muncul dalam dunia usaha bisa dikaji lebih lanjut melalui perguruan tinggi. Keterpaduan itu pada akhirnya akan meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi masing-masing pihak.

Kerjasama di antara perguruan tinggi dan dunia usaha merupakan ajang untuk saling melengkapi dan membenahi kelemahan masing-masing pihak. Hingga kedua belah pihak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Pertumbuhan dunia usaha lebih jauh lagi akan turut memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam hal ini, perguruan tinggi berperan sebagai katalisator. Perguruan tinggi yang memiliki sub-lembaga penelitian, merupakan mitra kerja dunia usaha.

Bagaimanapun pendidikan merupakan tulang punggung kemajuan suatu bangsa, apalagi perguruan tinggi, yang antara lain berperan sebagai professionalizing force, institutionalizing force dan modernizing force. Dengan adanya bentuk kemitraan dengan dunia usaha, maka kemajuan perguruan tinggi pun akan turut terpacu, mengingat sifat dari dunia usaha yang merupakan organisasi profit. Bentuk kerjasama itupun akan mengarah pada “keuntungan” bagi masing-masing pihak. (Atep Afia, pengelola http://www.pantonanews.com).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline