Lihat ke Halaman Asli

Tim Garuda "Wajib" Jebol Gawang Lawan

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12927495142038891463

Oleh : Atep Afia Hidayat - Sebagai pemanasan, sebelum masuk ke batang tubuh tulisan, marilah kita menyanyikan lagu "Garuda Di Dadaku", yang dipopulerkan oleh Netral ... Yuk .. Ayo putra bangsa Harumkan negeri ini Jadikan kita bangga Jayalah negaraku Tanah air tercinta Indonesia raya Jayalah negaraku Tanah air tercinta Indonesia raya Reff : Garuda di dadaku Garuda kebanggaanku Ku yakin hari ini pasti menang.. Kobarkan semangatmu Tunjukkan keinginanmu Ku yakin hari ini pasti menang.. Ya, tinggal menunggu hitungan jam. Hari ini, Minggu 19 Desember 2010, sekitar pukul 19.00 WIB, tim kesebelasan nasional Indonesia, atau yang lebih pepuler dengan julukan Tim Garuda, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, akan berhadapan dengan Timnas Filipina. Hanya satu kata untuk pertandingan tersebut "menang". Ya, Tim Garuda "wajib" jebol gawang lawan. Siapapun penjebol-nya tidak masalah, mau penyerang, pemain tengah atau pemain belakang. Boleh Christian Gonzales, Irfan Bachdim, Bambang Pamungksa atau siapapun. Yang penting jangan berebutan dalam mencetak gol. Buat kerjasama tim yang sinergis dan harmonis, berikan umpan matang kepada pemain dengan posisi paling siap. Dan ... goooooooooooool. Dan lagu "Garuda di Dadaku" pun terdengar nyaring, membahana si stadion terbesar di Indonesia dan di seluruh pelosok Indonesia. Pesona sepak bola begitu dahysat. Euforia kemenangan kesebelasan nasional bisa membangkitkan gairah bangsa. Hal itu karena satu kata "menang". Ya, bangsa Indonesia merindukan kemenangan sepak bola dan kemenangan lain atas bangsa-bangsa lainnya. Dalam sejarahnya, bangsa Indonesia terlalu sering kalah dari bangsa lain. Bahkan penjajahan oleh bangsa lain yang berlangsung ratusan tahun, menunjukkan kekalahan yang panjang. Setelah merdeka pun Bangsa Indonesia diwarnai kekalahan dan kekalahan, mulai dari eksplorasi kekayaan sumberdaya alam oleh bangsa lain atas nama investasi, penyerobotan wilayah perbatasan, sampai perosoalan pelecehan hak asasi manusia terhadap tenaga kerja Indonesia, semuanya menunjukkan kalah dan kekalahan. Ya, bangsa Indonesia sudah pengap, bosan, jenuh, muak, benci dengan yang namanya kalah dan kekalahan. Sudah saatnya Bangsa Indonesia bangkit dari keterpurukan, penindasan, disepelekan, dilecehkan. Saatnya bangkit dan menang. Kemenangan sepak bola diharapkan menjadi inspirasi kemenangan di bidang lainnya. Garuda di dadaku; Garuda kebanggaanku; Ku yakin hari ini pasti menang. Tepatnya hari ini semoga menang. Semoga Allah SWT, Tuhan Pencipta Alam Semesta, memberikan kemenangan kepada Bangsa Indonesia. Kita hanya bisa berharap, berdo'a dan berusaha sepenuh hati, segenap pikiran dan sekuat tenaga. Ketentuan hanya ditangan Allah SWT. (Atep Afia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline