Satu babak Pilpres 2014 telah usai, tinggal babak berikutnya, merekap hasil, realcount, dan menetapkan presiden untuk 5 tahun kedepan.
Dari perhitungan sampel cepat quickcount, hasilnya seimbang, perolehan berbeda tipis, tidak ada yang dominan. Hasil mencerminkan kumulatif kuantitas pemilih, tidak kualitas pemilih karena memang tidak ada pembobotan, pastinya nanti setelah diketahui penyebarannya.
Hasil ini sangat bagus untuk perkembangan demokrasi dan kemajuan negri, kekuatan seimbang antara calon penyelenggara negara (eksekutif) dengan pengontrol dan penentu kebijakan makro (legislatif). Tidak ada pihak yang dapat semaunya berjalan sendiri, semuanya harus dengan kesepakatan.
Belum pernah negeri ini mengalami keseimbangan sebaik seperti ini, sebelumnya perimbangan selalu njomplang, miring ke eksekutif, kekuatan pengendali makro dan kontrol sangat kecil sangat lemah, sehingga perjalanan bangsa tidak terkontrol, tidak terkendali, terpentok-pentok terseok-seok maju mundur, tersalip bangsa-bangsa lain, nyaris disemua bidang.
Kejadian di Amerika saat ini bisa dijadikan pelajaran, kekuatan sangat seimbang, perjalanan bangsa tidak bisa dikendalikan sepihak, semua harus dengan kesepakatan bersama. Presiden Obama tidak bisa semaunya seperti pendahulunya, rakyatnya tidak mau dirugikan. Presiden Obama yang sebelumnya dinilai rakyatnya sebagai presiden paling populer setelah perang dunia kedua, saat ini dinilai sebagai presiden paling buruk, setingkat lebih buruk dari presiden George Bush, menyakitkan, seperti istilah gajah meninggalkan gading retak, macan meninggalkan loreng robek. Presiden Ronald Regand dinilai terbaik diikuti presiden Bill Clinton
Peran, tugas, dan tanggung jawab telah diberikan kepada para pihak, jangan ada ada pihak yang merasa lebih penting apalagi paling penting, yang ada adalah pembagian peran tugas yang saling terkait, kelemahan yang satu akan mempengaruhi yang lainnya dan berimbas secara keseluruhan (prof dr FA Moeloek). Tidak ada yang menang, yang ada adalah pembagian peran,
Kedepan bagaimana melaksanakannya peran masing-masing, semoga tidak ada yang mengganggu kesimbangan ini, tidak ada tarik menarik demi kepentingan kelompok kecil dan sesaat, yang bisa mengakibatkan perjalanan bangsa ini terseok kembali, terpuruk lagi. Semoga
As140710
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H