Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Aku Lupa Memelukmu

Diperbarui: 6 November 2020   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Gaby Klau

Genangan rindu di dasar hati. Tenang tak terusik angin dan daun. Tempat kita berpeluh saat rasa mulai pudar. Memanggil cinta yang jatuh agak jauh.

Warna air bening murni. Sejuk tak cemar. Keruh dilandai ego. Diam tanpa kata.

Itu air yang tergenang. Cinta terkenang? Ada waktunya. Mendayung tanpa biduk. Tangan kosong lemah. Mengarung ke semesta. Kering sepi sekali.

Ada genangan lain. Berenang tanpa rasa dan cinta. Tersenyum dalam aroma bahagia. Mungkin. Entahlah.

Berharap cukup di ketepian saja. Jangan paksa masuk. Hati tertambat asmara. Mencium tak bernada isak tangis. Cukup sudah. Datang berubah ke pergi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline