Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Pemuda Penjilat Surga

Diperbarui: 3 November 2020   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aten Dhey

Imajinasi menerawang ke bilik surga. Mengempas bau busuk dosa. Menamatkan diri dari cibiran buah bibir. Katanya termakan pujian. Sesosok rewot bergaya amatiran.

Nama baru satu. Dua karena kumpulan. Pemuda penjilat surga. Minum sopi aksara penuh arak. Mabuk. Bukan main. Berjuang mewakili tak semurni udara pagi buta.

Ada kutu. Katanya bertengger di rambut-rambut. Aktif-civitas. Akhlak-demisi. Mungkin berpisah. Susah bersatu. Mulut berdecit. Bak bangau menyalami lumpur dengan mulutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline