Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Kopi, Puisi, dan Rindu

Diperbarui: 30 Oktober 2020   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Aten Dhey

Malam hambar di tepi pantai

Gemuruh pecah di ujung gelombang

Selepas hujan aroma debu berkeriak

Dentuman musik menggelitik rindu

Kita pernah memeluk cinta kala itu

Bersama dalam nuansa rasa yang mengikat

Dulu sekali saat aku membungkus senyummu

Dalam ingatan penuh hasrat

Kepada malam aku berteriak

Suara menggelombang ke tengah laut

Mengantar pada angin tuk menyapamu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline