Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Jalanan, Rumah Doaku Kini

Diperbarui: 12 Mei 2019   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Di televisi. Koran. Medsos. Teriakan atas nama Tuhan kian mengganas. Tuhan sedang tidur. Harus dibangunkan. Kata mereka dengan berteriak. Tidak sebatas itu. Turun ke jalan membentuk aksi bela Tuhan bisa membangunkan Tuhan. 

Berteriak menjual nama Tuhan itu lucu. Tuhan tidak salah. Dia justru pusing dengan semua yang terjadi. Tuhan tidak perlu dibela. Tak ada yang salah dengan semua karya tangan-Nya. Hanya saja manusia selalu merasa di tangan mereka Tuhan bisa sadar. Tidak tidur. 

Dia hanya ingin agar kalian kembali berteriak dalam doa. Berteriak dalam batin. Nyalakan lilin bukan api kebencian. Bacalah Kita Suci bukan ujaran kebencian. Ceritakanlah pengalaman bertemu Tuhan bukan kesenangan menyakiti sesama. 

Jangan jadikan jalanan rumah doamu. Tuhan memang ada di mana-mana. Namun, dia tak ingin namanya dijual di jalanan. Mintalah petunjuk di rumah-Nya yang kudus. Duduk dan merendahlah dalam ketiadaanmu sebagai manusia. Tuhan pasti mendengarkan. 

Membela Tuhan namun selalu membuat kekacauan adalah sebuah kegagalan di zaman ini. Jangan bela Tuhan jika tidak mampu menghargai sesama. Kembalikan rumah Tuhan. Rumah-Nya bukan di jalanan. Rumah Tuhan ada di hatimu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline