Lihat ke Halaman Asli

Aten Dhey

Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Puisi | Aku Lupa Berdoa

Diperbarui: 10 Maret 2019   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Stevan Bunga

Untuk NTT di Ujung Duka

Petikkan gitar semakin keras
Tidak seperti biasa terdengar lembut
Suasana semakin lekat dengan aroma takut
Mungkin ini saatnya Dia marah pada kita
Siapa tahu begitu
Tidak dia juga mereka
Ada apa pada lara di musim Maret
Angin sakal menerjal
Gelombang laut menggila
Banjir bandang menukik
Cukup pada itu saja
Jangan Kau ambil semua bahagiaku
Cukuplah mengganggu tidur malam mereka
Kumohon beri waktu meninggalkan semua
Jika amarah menguasai
Berhentilah memaksa
Aku tak kuasa meredahkan
Dalam katup tangan
Di dalam getaran dada
Butir-butir doa kubawa ke pangkuanMu
Bersama nada memohon
Tuhan ampun dosa
Aku sadar doa itu penting
Badai pasti berlalu
Jangan ada duka di halaman hatiku Tuhan 

Salam, PEACE WAELENGGA

Yogyakarta, 10 Maret 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline