Bekerja merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan keluarganya. Tetapi apa yang terjadi bila seorang kepala keluarga tidak dapat bekerja dalam rentang waktu yang cukup lama? Tentu saja perekonomian keluarga menjadi tidak stabil.
Hal tersebut dialami oleh keluarga Bapak Kardi (atau lebih dikenal dengan Kakek Yudi), dimana beliau merupakan seorang pedagang sayur keliling yang tinggal di Desa Ciangsana Rt.02 Rw.03, dimana beliau sempat berhenti berusaha karena terserang penyakit. Kakek Yudi (70) sempat terserang penyakit selama 5 bulan hingga tidak bisa beranjak dari kasur rumahnya. Beliau dirawat dirumah saja karena takut untuk ke rumah sakit, selain itu beliau juga tidak memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS atau JAMKESDA.
Sebelum musibah penyakit yang menjangkit Kakek Yudi, pandemi COVID-19 telah membuat perekonomian keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri ini memburuk dengan menurunnya penjualan sayur yang dilakukan oleh sang kepala keluarga, dan hal tersebut diperparah oleh kondisi kesehatan beliau yang membuatnya berhenti berjualan selama kurang lebih 6 bulan di pertengahan tahun 2021.
Di saat Kakek Yudi tidak berjualan, kebutuhan pokok keluarga ini berasal dari tabungan hasil berjualan yang sudah beliau kumpulkan juga gaji dari sang istri, Nenek Iyah (68) yang berprofesi sebagai penjaga kebersihan di sebuah perumahan. Pada saat ditemui Kakek Yudi sudah dalam keadaan sehat, tetapi karena kejadian selama 6 bulan tersebut beliau tidak lagi memiliki uang simpanan untuk modal memulai berjualan sayur kembali.
Salah satu mata kuliah yang ada di Prodi Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA adalah mata kuliah Kemuhammadiyahan, dimana salah satu materinya adalah menerapkan pilar-pilar kemanusiaan Muhammadiya yaitu, feeding, schooling, healing. Pemberdayaan kaum duafa merupakan salah satu kegiatan dari penerapan pilar-pilar tersebut.
Kegiatan ini berangkat dari Al-Qur'an terkait perintah Allah SWT tentang amal yang memang terdapat banya sekali. Bahkan seringkali kata 'iman' disertakan dengan 'amal shalih'. Hal ini memiliki makna yaitu betapa penting kedudukan dan fungsi amal dalam ajaran Islam yang harus dilaksanakan kepada para pemeluknya yang beriman, karena perwujudan yang nyata dari kehadiran islam dimuka bumi ialah hanya melalui amal.
Maka kelompok Buya HAMKA yang terdiri dari Dzulhiijah Atdina Putri, Humaira, dan Nikita Dewi merealisasikan kegiatan pemberdayaan kaum duafa dengan membantu Kakek Yudi untuk memulai usahanya kembali, selain itu kami juga memberikan penyuluhan terkait dengan pengetahuan kesehatan dimasa pandemi saat ini.
Selama kurang lebih 1 bulan, dimulai sejak tanggal 28 November -- 30 Desember 2021 kami melakukan penggalangan dana dengan open donation melalui beberapa dompet digital. Selama kegiatan penggalangan terkumpulah donasi sebesar 1,2 juta dari beberapa donatur yang menyumbang.