Puisi Sirilus Gonsi
Adalah sebuah kelambu
Warnanya putih abu
Penuh dekil lantaran kena abu
Tergantung pada sebuah kamar penuh debu
Kelambu, biar dekil berdebu, tapi masih sanggup membungkus yang sedang bercumbu
Kelambu, tirai pembungkus cinta yang menggebu-gebu
Kelambu, tirai penangkal nyamuk, bukan penangkal rindu
"Enyahlah kau nyamuk, gumannya"
Kelambuku, jaring-jaringnya rapat terikat
Kelambuku, tirai pembungkus sengatan nyamuk