Lihat ke Halaman Asli

Atanshoo

Mahasiswa

Puisi: Bisik Hujan di Daun Telinga

Diperbarui: 24 Februari 2024   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Bisik Hujan di Daun Telinga karya Atanshoo-(Pawel Czerwinski on Unsplash)

Bisik Hujan di Daun Telinga

(Atanshoo)

Hujan turun, menari di atap seng,
Menyanyikan lagu pilu di kaca jendela.
Tetesnya bagai bisikan,
Menghibur jiwa yang merana.

Daun telinga basah kuyup,
Menyerap setiap kata yang diucapkan.
Suara gemericik air,
Menciptakan simfoni alam yang memukau.

Hujan turun, membasahi bumi,
Menumbuhkan bunga yang harum mewangi.
Kehidupan baru pun tercipta,
Diiringi melodi alam yang menenangkan.

Bisik hujan di daun telinga,
Menyentuh hati yang terdalam.
Memberikan kedamaian dan ketenangan,
Di tengah hiruk pikuk kehidupan.

Hujan turun, membawa berkah,
Membersihkan jiwa dan raga.
Mensucikan hati dari dosa,
Dan memberikan harapan baru di masa depan.

Duduklah di jendela,
Rasakan bisik hujan di daun telinga.
Dengarkan ceritanya,
Tentang kehidupan dan keindahan alam semesta.

Hujan turun, membawa pesan,
Bahwa hidup ini penuh dengan perjuangan.
Namun, di balik setiap rintangan,
Selalu ada harapan dan kebahagiaan.

Bisik hujan di daun telinga,
Adalah pengingat bahwa kita tidak sendirian.
Alam selalu bersama kita,
Memberikan kekuatan dan semangat untuk terus menjalani hidup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline