Lihat ke Halaman Asli

Atanshoo

Mahasiswa

Puisi: Doa di Bawah Payung Bocor

Diperbarui: 22 Februari 2024   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Doa di Bawah Payung Bocor- Atanshoo (Abhishek Yadav on unsplash)

Doa di Bawah Payung Bocor

(Atanshoo)

Langit menangis, air mata jatuh tanpa henti.
Aku berlindung di bawah payung bocor,
Mencoba menyelamatkan diri dari basah kuyup.

Tetesan air hujan menembus lubang payung,
Mendarat di kepalaku, di bajuku, di kakiku.
Seperti air mata Tuhan yang jatuh ke bumi.

Aku memejamkan mata, menengadahkan kepala,
Mendoakan agar hujan segera reda.
Aku berdoa untuk hari yang lebih cerah.

Aku berdoa untuk kehidupan yang lebih baik,
Hidup tanpa kebocoran, tanpa luka, tanpa air mata.
Hidup di bawah langit yang selalu biru.

Tapi aku tahu, hujan tidak akan selalu reda.
Akan selalu ada lubang dalam hidup.
Akan selalu ada air mata yang jatuh.

Yang bisa aku lakukan adalah terus berjalan,
Terus berdoa, dan terus berharap.
Bahwa suatu hari nanti,
Aku akan menemukan tempat berlindung yang sempurna,
Tempat di mana aku tidak perlu lagi takut hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline