Lihat ke Halaman Asli

Atanshoo

Mahasiswa

Surat Suara Pemilu

Diperbarui: 24 Januari 2024   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Surat Suara Pemilu

(Atanshoo)

Di tengah riuhnya suara demokrasi,  
Bertengger surat suara, simbol harapan dan mimpi.  
Bukan sekadar kertas putih polos nan sederhana,  
Tetapi muatan masa depan, di dalam genggaman tangan rakyat.

Di setiap coretan tinta, terukir nasib bangsa,  
Pilihan yang berat, di antara deretan nama.  
Seperti pohon yang menanti hujan,  
Begitu bangsa ini menanti, hasil dari pilihan.

Lembaran itu bukan hanya sekadar suara,  
Melainkan jeritan hati, dari sudut-sudut negara.  
Harapan yang disemai, cita-cita yang dijaga,  
Semua bertumpu pada surat suara yang terbuka.

Di balik tabir pemilu, riuh rendah suara berkumpul,  
Menyuarakan keinginan, melalui tinta yang tak mampu berucap.  
Dari desa terpencil hingga kota yang gemerlap,  
Setiap suara adalah doa, untuk negeri yang lebih baik.

Ketika peti suara ditutup, dan hitung mulai berlangsung,  
Ada debar di setiap dada, menanti masa depan yang tersungging.  
Surat suara pemilu, lebih dari sekedar angka,  
Ia adalah nafas demokrasi, di mana setiap suara berharga.

---

Puisi ini menggambarkan pentingnya surat suara dalam pemilihan umum sebagai ekspresi demokrasi dan harapan rakyat. Setiap suara yang dicetak merepresentasikan pilihan dan keinginan untuk masa depan yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline