Jembatan Asmara: Solo-Cirebon
(Atanshoo)
Di jembatan asmara kita berdiri,
Dua hati terpisah, Solo dan Cirebon,
Kisah cinta mengalir di rel kereta sunyi,
Bertemu dalam mimpi, terjaga dalam rindu dari hari ke hari.
Solo menyimpan senyummu di tiap sudut kota,
Di Keraton, cerita cinta kita terukir halus,
Cirebon menangkap tangismu di dermaga rindu,
Pelabuhan menyaksikan air mata jatuh lesu.
Ah, kata-kata kita terbata di ujung telepon,
Bagaikan wayang, ceritanya terputus di tengah adegan,
Kangen kita berlabuh di pelabuhan kata yang terpendam,
Namun cinta kita terombang-ambing di lautan perpisahan.
Setiap pesan singkat seperti layang-layang terbang tinggi,
Membawa rasa yang tak cukup terurai dalam huruf,
Kita berbagi senja, tapi matahari terbenam di langit berbeda,
Bulan di langit Solo, bintang di Cirebon, menjadi saksi bisu.
Jembatan asmara kita, bukan hanya dari jalan beraspal,
Tapi dibangun dari janji dan kenangan yang tak lekang,
Meski jarak memisahkan, di hati kita selalu bersama,
Menunggu waktu, di mana jembatan asmara akan kita seberangi bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H