Romansa di Pasar Ikan
(Atanshoo)
Di tengah hiruk-pikuk pasar ikan,
Di sana kita bertemu, sebuah cerita yang tak terduga,
Antara deru suara dan aroma laut,
Kau dan aku, berbagi tawa, di tengah keramaian dunia.
Kau dengan apronmu, penuh percikan air,
Aku hanya pengunjung, yang hilang arah,
Namun mata kita bertemu, di antara ikan dan udang,
Dan tawa kita, lebih riuh daripada pasar ikan.
"Oh, ikan ini," katamu dengan mata berbinar,
"Sama bandelnya seperti diriku yang keras kepala,"
Aku tertawa, menimpali dengan gurauan,
"Tapi hatimu pasti lembut, seperti fillet salmon ini kan?."
Di sela-sela keranjang ikan dan keributan,
Kita berbagi cerita, tentang laut dan langit,
Kau mengajari aku, tentang ikan dan bintang,
Dan aku, mendengarkan, terpikat oleh kata-kata mu.
Tawar-menawar harga menjadi metafora,
Untuk tarian cinta kita yang tak terucap,
Setiap tawaran, seperti lelucon yang terbungkus rindu,
Dan setiap tawa, adalah kata cinta yang tersirat.
Pasar ikan, tempat yang tak pernah kubayangkan,
Menjadi saksi bisu, tentang romansa yang unik,
Dimana cinta tak hanya tentang mawar dan puisi,
Tapi tentang tawa, di antara aroma ikan dan suara laut.
Kini, setiap kali melewati pasar ikan,
Aku tersenyum, mengingat awal kita,
Di mana cinta kita berlayar,
Di antara ikan, tawa, dan cerita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H