Lihat ke Halaman Asli

Atanshoo

Mahasiswa

5 Puisi Terhebat Sepanjang Masa

Diperbarui: 22 November 2023   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Puisi adalah salah satu bentuk seni yang paling tua dan paling indah. Puisi dapat mengekspresikan perasaan, pikiran, pengalaman, dan pandangan penulis dengan cara yang unik dan menarik. Puisi juga dapat memberikan inspirasi, hiburan, dan kebijaksanaan bagi pembacanya. Di antara ribuan puisi yang pernah ditulis, ada beberapa yang dianggap sebagai karya-karya terhebat sepanjang masa. Berikut adalah lima puisi yang masuk dalam daftar tersebut, beserta penjelasan singkat tentang latar belakang dan maknanya.

1. Do Not Go Gentle into That Good Night oleh Dylan Thomas

Puisi ini ditulis oleh penyair Wales, Dylan Thomas, pada tahun 1951, ketika ayahnya sedang sakit parah dan sekarat. Puisi ini merupakan contoh dari bentuk puisi yang disebut villanelle, yang terdiri dari lima bait tiga baris dan satu bait empat baris, dengan dua baris akhir yang berulang di setiap bait. Puisi ini mengajak ayahnya, dan secara umum semua orang, untuk tidak menyerah dan berjuang melawan kematian, meskipun kematian adalah hal yang tak terhindarkan. Puisi ini menggunakan metafora "good night" untuk menyebut kematian, dan "rage, rage against the dying of the light" untuk menyebut perlawanan terhadap kematian. Puisi ini juga memberikan contoh dari empat jenis orang yang berbeda, yaitu orang bijak, orang baik, orang liar, dan orang serius, yang semuanya memiliki alasan untuk tidak mau mati dengan mudah.

2. How Do I Love Thee? oleh Elizabeth Barrett Browning

Puisi ini ditulis oleh penyair Inggris, Elizabeth Barrett Browning, pada tahun 1845, sebagai bagian dari soneta-soneta yang ia dedikasikan untuk suaminya, Robert Browning, yang juga seorang penyair. Puisi ini merupakan contoh dari bentuk puisi yang disebut soneta, yang terdiri dari empat belas baris dengan skema rima tertentu. Puisi ini mengungkapkan cinta yang mendalam dan tak terbatas dari penulis kepada suaminya, dengan menggunakan berbagai perbandingan dan hiperbola. Puisi ini juga menyatakan bahwa cinta itu tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga rohani, dan bahwa cinta itu akan bertahan bahkan setelah kematian.

3. If oleh Rudyard Kipling

Puisi ini ditulis oleh penyair dan novelis Inggris, Rudyard Kipling, pada tahun 1895, sebagai nasihat untuk anak laki-lakinya, John, yang kemudian tewas dalam Perang Dunia I. Puisi ini merupakan contoh dari bentuk puisi yang disebut naratif, yang menceritakan sebuah kisah atau pesan. Puisi ini berisi saran-saran tentang bagaimana menjadi seorang pria yang baik, kuat, dan bijak, dengan menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam hidup. Puisi ini menggunakan kata "if" sebagai kata penghubung di setiap baris, untuk menunjukkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Puisi ini juga menggunakan kontras dan paradoks untuk menekankan pesannya.

4. Invictus oleh William Ernest Henley

Puisi ini ditulis oleh penyair dan kritikus Inggris, William Ernest Henley, pada tahun 1875, ketika ia sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit tulang yang mengancam nyawanya. Puisi ini merupakan contoh dari bentuk puisi yang disebut kuatrain, yang terdiri dari empat baris dengan skema rima tertentu. Puisi ini mengekspresikan semangat dan tekad yang tak tergoyahkan dari penulis, yang tidak mau menyerah kepada nasib atau keadaan. Puisi ini menggunakan kata "invictus", yang berarti "tak terkalahkan" dalam bahasa Latin, sebagai judul dan kata terakhir. Puisi ini juga menggunakan simbol-simbol seperti "night", "black", "pit", "horror", "shade", "bludgeonings", dan "menace" untuk menyebut kesulitan-kesulitan yang dihadapi, dan "unconquerable", "head", "bloody", "bowed", "soul", "captain", dan "master" untuk menyebut kekuatan dan kemandirian yang dimiliki.

5. Still I Rise oleh Maya Angelou

Puisi ini ditulis oleh penyair, penulis, dan aktivis Amerika, Maya Angelou, pada tahun 1978, sebagai bagian dari koleksi puisinya yang berjudul And Still I Rise. Puisi ini merupakan contoh dari bentuk puisi yang disebut lirik, yang mengekspresikan perasaan dan emosi penulis. Puisi ini menggambarkan perjuangan dan kemenangan dari penulis, yang merupakan seorang wanita kulit hitam yang mengalami diskriminasi, pelecehan, dan kekerasan. Puisi ini menggunakan kata "still" dan "rise" sebagai kata kunci yang berulang di setiap bait, untuk menunjukkan ketahanan dan optimisme yang dimiliki. Puisi ini juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan retoris, metafora, ironi, dan humor untuk menantang dan menghina orang-orang yang mencoba menjatuhkannya.

Demikianlah artikel yang saya buat tentang "5 Puisi Terhebat Sepanjang Masa". Semoga artikel ini bermanfaat dan menarik bagi Anda.

Tonton Juga Puisi Berjudul : Catatan Laki-Laki Gagal


Pixabay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline