Lihat ke Halaman Asli

Caleg "Ngambek"

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak kejadian yang terjadi di daerah-daerah yang karena faktor geografis luput dari pantauan media. Seperti yang terjadi bebrapa hari yang lalu, bertempat di Dusun Duatukan Desa Waitukan Kecamatan Adonara Barat Kabupaten Flores Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur. Seorang caleg DPR-RI dari Partai Golkar mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan masyarakat setempat. "Masyarakt Duatukan tidak pilih saya juga tidak apa-apa," terang sumber menirukan kata-kata Melchias Mekeng. Mencuatnya pernyataan ini bermula ketika masyarakata setempat mempertanyakan perkembangan proposal pembangunan kapela setempat. Perdebatan terjadi antara seorang peserta dengan staf ahli Melchias Mekeng, meluas hingga pernyataan Melchias Mekeng Bapak yang menyakitkan kepala desa setempat. "Saya sakit hati dengan pernyataan pak Melky mekeng yang saat ini masih sebagai anggota DPR," ungkap Kepala Desa Waitukan ketika dihubungi via seluler. Pernyataan Melky Mekeng walaupun terdengar santun, tapi bagi masyarakat setempat adalah sebuah pernyataan yang sangat tidak bisa diterima. Mereka merasa bahwa Melky Mekeng sebagai anggota DDPR-RI Dapil 1 NTT seharusnya mendengarkan semua aspirasi masyarakat untuk ditindaklanjuti. "Kami kan bertanya, kenapa Jalan, PLN, dan Telkomsel yang nilainya Milyaran menurut Melky Mekeng sudah dipenuhi,, koq proposal yang nilainya Rp100Jt hingga saat ini belum jelas," ungkap seorang warga. Melky Mekeng di masyarakat sekitar diketahui bahwa ia yang memiliki kontribusi lebih dalam pembangunan infrastruktur jalan, PLN, dan Jaringan Telkomsel. Klaim in yang mendasari masyarakat setempat menagih janji proposal yang nilainya hanya Rp 100 Jt. Hal ini sering terjadi di daerah-daerah pelosok, yang sulit dijangkau media. Tindakan para caleg yang hanya sekedar mengklaim keberhasilan tanpa ada dasar yang jelas enjadi hal yang biasa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline