Lihat ke Halaman Asli

Jokowi (Insya Allah) Gemuk

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

hari ini 22 juli 014 adalah pengumuman resmi real count KPU, hampir di pastikan pasangan Jokowi-JK mengungguli Prabowo-Hatta sesuai dengan QC beberapa lembaga survei dan hasil hitung form C1 relawan Jokowi . tidak ada kejutan seperti yang ramai di bicarakan oranga bahwa akan ada konspirasi besar untuk mengahalangi kemenangan Jokowi-JK.

saya mencermati manuver Jokowi akhir-akhir pasca Pilpers 9 juli. mulai dari sowan ke PBNU dan Muhammadiyah, keliling media-media partisan (hehehe) dan terakhir di ajak buka bareng SBY di Istana Negara atas gagasan Irman Gusman. yang menarik adalah akhir-akhir ini Jokowi sering mengomentari manuver dari koalisi Praboo tentang koalisi permanen. semua sudah tahu bahwa koalisi yang dibangun Jokowi atas dasar non transaksional/tanpa syarat.

saya termasuk orang yang tidak yakin dengan prinsip Jokowi tersebut. ini politik, tetap yang abadi adalah sebuah kepentingan. di awal deklarasi Jokowi selalu bilang dengan koalisi ramping (PDIP,Nasdem,PKB,Hanura,PKPI) mereka yakin bakal menang dan itu terbukti lalu setelah menang bakal menjadi gemuk. SEKARANG Jokowi membuka selebar-lebarnya pintu koalisi ramping yang insyaAllah akan menjadi gemuk, tentunya dengan dalih tanpa syarat. lihat manuver Golkar, PPP dan terakhir Demokrat.

Jokowi mungkin baru sadar ketika menjadi Presiden tanpa dukungan mayoritas kursi parlemen akan sulit untuk menentukan kebijakan, sudah pasti ketika ada kebijakan yang tidak sesuai akan ditolak dengan keras oleh koalisi permanen ala Prabowo. Jokowi pun bermanuver dengan sedikit menggoda partai yang labil seperti Golkar, PPP. apalagi Golkar merupakan partai yag selalu terlibat di dalam pemerintahan.

lalu masihkah etis Jokowi bilang koalisi ini ramping tanpa syarat? kalau Golkar jadi bergabung sudah PASTI akan minta jatah menteri dong, saya sendiri engga yakin Golkar gabung tanpa iming-iming. PPP gimana?dalam 2 periode SBY PPP selalu dapat minimal 2 sampai 3 menteri, pos menteri agama mungkin opsi namun harus bersaing dengan PKB. terus Demokrat? peluangnya 50:50, secara perogram Demokrat TIDAK MENGAKUI bahwa program2 Jokowi itu melanjutkan program SBY, eits jangan lupa juga ada faktor bu mega. menarik sih kira-kira Demokrat mau menjilar ludah sendiri atau tidak.

ini hnay sekedar analisa saya, mungkin akan terlihat ketika nanti susunan kabinetnya, apakah kader partai dengan dalih profesional. saya YAKIN di internal Jokowi sendiri bakal terjadi gesekan untuk memperebutkan jabatan karena semua merasa punya andil. kalu sudah seperti ini berarti ya sama aja dengan Prabowo kan.  karena sesungguhnya saya percaya dalam politik tidak ada lawan abadi, yang ada hanya kepentingan abadi.

salam damai :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline