''Tuhan kan Maha Pemurah, jadi sekalipun doa kita setumpuk, pastilah Tuhan akan mengabulkan'' Syahrul kemudian meneguk es teh manisnya. ''Syahrul yang manis, Tuhan juga gak suka kan sama orang yang berlebihan dan melampaui batas?!'' Nada lembut Winda memaksa semua yang duduk mengelilingi meja makan itu untuk menyimak. ''Iya Rul, Winda ada benarnya, Allah kan sudah jelas-jelas dalam Al-Quran bilang kayak gitu'' Faizal menambahkan sekalipun gumpalan bakso di mulutnya belum sempat dikunyah. ''Kalian jangan membatasi kemahakuasaan Allah dengan pikiran kalian, di Al-Quran juga jelas Allah menyuruh kita berdoa, dan Allah pasti mengabulkan doa kita. Dan Allah punya cara untuk mengabulkan doa kita, karena Allah tahu apa yang kita butuh'' Syahrul dengan gaya khas pak dosen menjelaskan. ''Gini rul, coba kamu pikir. Tuhan sudah tahu apa yang kita butuh. Jadi, untuk apa kita meminta banyak-banyak. Baiknya kita lebih banyak berdzikir, bersyukur, salawat. Nanti Allah kasih kok apa yang kita butuh'' Winda kembali mengeluarkan argumen. ''Tunggu.. Tunggu. Iya! Syahrul benar Win. Aku pernah dengan Mama Dedeh ceramah, orang yang tidak mau berdoa itu orang sombong Win'' Faizal kali ini mendukung Syahrul. ''Yeeee... aku kan gak pernah bilang gak mau berdoa, aku cuma bilang berdoa gak usah berlebihan'' Winda menunda menyuapi bakso ke mulutnya. Aku berdiri, meninggalkan kantin yang semakin riuh dan gerah. Sepuluh menit lagi ada visite pasien di irina F. Paling tidak makan siang kali ini menambah ilmu, walau hanya menguping tak sengaja diskusi santai teman-teman co-ass di meja sebelahku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H