Lihat ke Halaman Asli

"Langkah"

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika rasa mengajakku melangkah sehasta

Di sebuah ruang tak ku kenal namun merasa ingin di kenal

Mulai mengukir kisah menelan masa

Tapi kali ini terasa sulit ku pahami

Mentari yang tak lagi menyuguhkan senyum manisnya di kala pagi

Serta malam yang suram seakan melarang

Para bintang tuk menampilkan tarian kedamaian dalam gelap

Aku semakin tak mengerti

Lalu ku melangkah lagi

Dalam ruang yang ingin ku selidiki

Seketika tubuhku di terpa gelombang dahsyat

Membawa lembaran – lembaran masa silam

Tubuh ini mulai gemetar melihat lembarannya

Langkah ini mulai rapuh membaca lembarannya

Pikirku meragu dan khayalku hilang

Namun lembaran itu memberikan jawaban tuk langkahku

Sekuat mungkin langkah ini membalik

Dan cepat belari turuti hati yang benar

” Langkah, langkah, dan melangkahlah…

Tapaki sebuah tempat indah yang di impikan

Tanpa ada keraguan dan penyesalan”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline