Mentari bersinar terang, burung berkicau di dalam sebuah rumah kelurga Pak Budianto yang sedang sarapan pagi. Bunda Nana berkata, "Rara, apa sudah cukup nasinya?"
"Sudah, Bun," kata Rara.
"Nusa mau tambah nasi, Bun," kata Nusa, anak sulung dari keluarga Budianto.
"Ini Nusa, selamat makan." Bunda Nana mengisi kembali nasi di piring Nusa.
Saat mereka menyantap sarapanya, tiba-tiba ada seekor kucing datang. 'meong meong meong' Rara pun berdiri dari kursi dan berjongkok untuk melihat kucing tersebut.
"Hai kucing, apakah kamu lapar?" tanya Rara sembari mengusap kepala kucing berbulu putih itu.
Kucing itu seolah tau dengan apa yang diucapkan Rara, 'meong meong'.
"Baiklah, aku akan memberimu makanan. Bunda, bolehkah aku minta tumis sayur tadi?" tanya Rara.
"Boleh dong." Bunda Nana mengambil tumis sayur dengan sendok yang tersedia di piring dan menaruhnya di piring. Lalu memberinya pada Rara.
Rara pun membawa kucing tersebut ke teras dan memberikan sepiring sayur kangkung kepada seekor kucing tersebut. Namun kucing tersebut tidak kunjung memakannya. Rara yang kesal pun akhirnya memarahi kucing tersebut hingga kucing tersebut mencakar tangan Rara.
"Dasar kucing! Kamu sudah aku kasih makan. Kenapa tidak memakannya? Itu sayur kangkung buatan Bunda. Bisa bikin kamu sehat! Kenapa kamu tidak mau?" omel Rara pada kucing itu.