Lihat ke Halaman Asli

Asyita Al Mufidah

Mahasiswa PGSD B

Kegigihan Seorang Guru Honorer

Diperbarui: 13 November 2021   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan lebat turun di sebuah Desa Sumber Asih, meski begitu tidak menyurutkan semangat Pak Rahman, seorang guru honorer di SD 01 Sumber Asih untuk mengajar serta mendidik siswa-siswinya guna menjadi orang yang sukses. Saat perjalanan hujan semakin lebat akhirnya Pak Rahman pun berhenti dan berteduh disebuah gubuk. 

Namun beliau mendengar suara anak kecil dengan rambut sebahu sedang menangis. Pak Rahman mendekati anak tersebut, begitu terkejut mengetahui bahwa anak tersebut adalah salah satu siswinya.

"Kenapa kamu menangis, Sita?" tanya Pak Rahman.

Anak kecil itu hanya menjawab dengan gelengan kepala. 

"Kenapa kamu tidak berangkat sekolah?" namun pertanyaan itu tak kunjung mendapat jawaban, karena Sita hanya diam. 

Pak Rahman yang melihat itu lantas tersenyum. "Coba cerita, kenapa kamu menangis."  

Sita pun akhirnya mendongak dan menatap wajah gurunya, "masih hujan, Pak." 

Pak Rahman berkata, "berarti setelah hujan reda, berangkat ke sekolah sama bapak ya?" 

Sita pun menjawab dengan gelengan kepala, membuat Pak Rahman kebingungan. 

"Kenapa Sita?" 

"Sita tidak mau sekolah karena belom mengerjakan tugas matematika. Sita tidak bisa mengerjakannya, Pak Rahman." jawab Sita dengan mengelap air matanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline