Lihat ke Halaman Asli

MUI Babel Apresiasi LDII dalam Hal Pemberdayaan Umat

Diperbarui: 3 November 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum MUI Provinsi Bangka Belitung (Babel) KH. Zayadi/ldiijakarta.or.id

Jakarta (02/11).  Ketua Umum MUI Provinsi Bangka Belitung (Babel) KH. Zayadi  bersilaturahmi di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Pondok Gede, Jakarta Timur,menuturkan, "Dalam rangka pemberdayaan umat, Sebagai lembaga dakwah,  LDII harus menyiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi situasi dan kondisi globalisasi seperti saat ini. Karena ke depan tantangan yang dihadapi akan semakin sulit,", ujarnya.

"Dengan estetika LDII yang sekarang ini, Saya kira sudah cukup baik bagi LDII untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam rangka pembinaan umat," imbuhnya

Kedatangannya disambut hangat oleh Ketua Yayasan Minhaajurrosyidiin, KH. Muhammad Asy'ari Akbar beserta pengurus ponpes lainnya, pada hari Jumat (29/10)yang lalu. Sebelumnya, rombongan MUI Babel mengikuti salat Jumat di Ponpes Minhaajurrosyidiin, yang menjadi Imam dan Khatibnya adalah Ust. Muhammad Ridho. Kehadiran KH. Zayadi didampingi oleh Sekretaris Umum MUI Babel, KH. Ahmad Luthfi dan Bendahara Umum Nardi Pratomo.

Rektor Institut Agama Islam Negeri  (IAIN) Babel itu mengatakan, 'Ketika terjadi perubahan-perubahan, saya pikir sudah sangat baik apa yang disikapi oleh LDII.Hal ini menunjukka,bahwa saat ini LDII sudah cukup baik dalam  mengantisipasi perubahan- perubahan itu," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Ia juga mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Ponpes Minhaajurrosyidiin dalam hal pemberdayaan umat. "Karena pak kiyai-nya (pimpinan pesantrennya) sebagai ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) telah melakukan suatu momen yang sangat baik sehingga pesantren ini bisa melakukan pemberdayaan umat terkait dengan ekonomi umat berbasis syariah. Maka apa yang dilakukan Ponpes binaan LDII ini dapat diaplikasikan di Babel " tambahnya.

Menurutnya," Selain pemberdayaan umat yang berkaitan dengan wakaf, zakat dan sebagainya, ada beberapa hal yang membuat kami tertarik,dan Insyaallah ini akan bisa kami adopsi, akan kami modifikasi, secara subtansial kami sudah dapat informasi dari pak kiayi,terutama yang sangat menarik bagi kami adalah proses pengolahan sampah," ujarnya.

Seperti yang  diketahui bersama, bahwa permasalahan sampah ini bukan masalah lokal, maupun nasional akan tetapi menjadi masalah dunia.Maka  pihaknya sangat terkesan melihat pengolahan sampah mandiri yang dilakukan oleh Ponpes dalam rangka mengurangi limbah yang dibuang ke TPA.

KH. Zayadi menambahkan,"Banyak teknologi yang dapat diterapkan untuk mengurai sampah, namun banyak pula yang gagal. Saya telah melihat apa yang terjadi di Ponpes Minhaajurrosyidiin ini, sampah berapa ton per hari dapat diolah dalam beberapa jam, sehingga menghasilkan pupuk, menghasilkan pakan ikan, ini suatu hal yang luar biasa,"  imbuhnya
Melihat potensi yang ada di Ponpes Minhaajurrosyidiin, pihaknya merasa kagum karena melalui urban farming, Ponpes ini juga mengajarkan softskill kepada santrinya, selain mengajarkan ilmu agama.

Pada sesi akhir sambutannya beliau menyampaikan,"Ini luar biasa. Bagaimana pak kyai mampu menggerakkan potensi-potensi yang ada di pesantren ini sehingga bisa melakukan hal seperti itu. Ini suatu teladan yang sangat baik dalam rangka menghidupkan pesantren yang patut kami contoh " tutupnya.

Pada kesempatan tersebut Ketua Yayasan Minhaajurrosyidiin KH. Muhammad Asy'ari Akbar menjelaskan kepada rombongan MUI Babel terkait pendidikan yang ada di Ponpes Minhaajurrosyidiin. Oleh karena beliau juga dari akademisi, sehingga melihat Ponpes yang dikolaborasikan dengan pendidikan umum, beliau merasa senang sekali.Karena  Ponpes Minhaajurrosyidiin telah menggabungkan pendidikan agama dengan pendidikan umum mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. "Alhamdulillah beliau sangat senang.," ujarnya.

KH. Muhammad Asy'ari Akbar mengajak rombongan MUI Babel berkeliling melihat sarana dan prasarana yang ada di Ponpes Minhaajurrosyidiin seperti Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurrosyidiin (STAIMI), masjid, urban farming dan juga pengelolaan sampah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline