Surabaya (30/10), Himpunan Pemuda LDII Kab. Kediri (HIMDA) bersama dengan 76 pemuda LDII se Jawa Timur hadir di acara Diklat Kader dan Pelantikan Pemuda LDII Provinsi Jawa Timur di Aula Sabilurrosyidin Annur Surabaya, Jl. Gayungan VII No. 11 Surabaya, yang diwakili oleh Dony Prayogo dan Moh. Huda Mei Setio, S.Pd.
Ketua DPW LDII Jatim, Amrodji Konawi, mengatakan "LDII memiliki tanggung jawab moral untuk membina generasi muda bangsa. Hal tersebut berkaitan dengan sejarah berdirinya bangsa Indonesia yang tidak lepas dari peran pemuda. Demi kelangsungan bangsa maka para pemuda supaya memiliki daya kreatif dan solutif," ujarnya.
"Peran pemuda sangat menentukan keberhasilan bangsa untuk mencapai bonus demografi yang masih berupa windows of opportunity (peluang). Bonus demografi juga bersamaan dengan revolusi industri 4.0. Oleh karena itu pemuda harus memiliki kecakapan di era abad 21, diantaranya : Karakter (Adaptasi pada lingkungan dinamis); Kompetensi (Memecahkan masalah yang kompleks); Literasi (Kognitif skill untuk mencari, mengidentifikasi, mengolah informasi menjadi sebuah produk yang bermanfaat untuk kehidupan manusia". Kata Ketua Dispora Jatim, Drs. Supratomo, M.Si.
Ketua KNPI Jatim, H. M. Nur Arifin yang diwakili oleh Bang Beny menyampaikan dalam panel diskusi, bahwa Founding father mewariskan "spirit". Artinya pada setiap level pemuda harus memberikan "kontribusi" nyata untuk kemajuan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, GP Anshor Jatim, Gus Wasiq juga mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa itu sudah final, tidak perlu diperdebatkan lagi. Yang harus dilakukan adalah perkuat karakter, tegaskan inovasi, dan tegaskan kontribusi.
Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jatim, Dikky Syadqomullah, M.HES menegaskan agar pemuda berjalan bersama, dan dakwah bersama-sama. Mari berjalan bersama dengan tetap menjaga niat, terus bergerak. "Muhamammadiyah terkenal dengan pendidikannya, NU terkenal dengan pesantrennya, , dan LDII terkenal dengan ekonominya." Ujarnya.
Akhirnya dari Ketua Pemuda LDII Jatim, H. Candra, memberikan penegasan,bahwa "Untuk wujudkan Indonesia emas pada tahun 2045, maka dengan kebhinekaan, kita bersama-sama menyongsong bonus demografi" pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H