Lihat ke Halaman Asli

LDII Bali Gelar Rakor HAL, Ada Tiga Poin yang Wajib Diketahui

Diperbarui: 5 September 2021   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LDII Bali Gelar Rakor Hubungan Antar Lembaga

DENPASAR (05/09) Guna meningkatkan kinerja pengurus Hubungan Antar Lembaga (HAL), DPW LDII Bali menggelar rapat koordinasi di Gedung Serbaguna LDII Bali, Minggu (5/9/2021).

Acara dengan penerapan protokol kesehatan ketat itu diikuti ketua, sekretaris, dan pengurus HAL tingkat DPD, PC, hingga PAC se-Bali.

Acara dibuka Ketua DPW LDII Bali H. Olih Solihat Karso. Dalam sambutannya Olih mengatakan, rakor ini bertujuan meningkatkan kinerja pengurus HAL dalam bersinergi dengan tokoh masyarakat.

Olih berharap para peserta rakor bisa berkolaborasi dengan para tokoh, sehingga bisa memaksimalkan pengabdian LDII kepada masyarakat. Di manapun warga LDII berada harus memberikan manfaat positif pada lingkungan dan masyarakat.

"Kami mengapresiasi pengurus DPD, PC, PAC di Bali yang sudah berkolaborasi dengan pemerintah dan elemen masyarakat dalam membantu penanganan Covid-19," kata Olih.  

Sementara itu, ada tiga poin penting yang disampaikan para pemateri. Salah satu pemateri H. Hardilan mengungkapkan, LDII saat ini tengah menyiapkan diri sebagai produsen SDM terbaik untuk negeri. Hal itu diimplementasikan dengan delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa.

Salah satunya kegiatan pendidikan formal maupun nonformal. LDII memiliki program tri sukses generasi penerus (generus). Tri sukses itu yakni melahirkan generus yang alim/fakih, berakhlakul karimah, dan mandiri.

"LDII memerlukan pengurus yang luwes dan tangguh untuk bersinergi serta berkolaborasi dengan ormas lain, para tokoh, pemangku kepentingan untuk membangun bangsa dan negara," tegas Hardilan.

Poim penting kedua disampaikan pemateri lainnya, H. Sobirin. Sobirin menjelaskan, rakor pengurus HAL ini tidak hanya bertujuan memperkuat jaringan, tapi juga membantu penyelesaian masalah atau problem solving yang ada di tengah masyarakat, khususnya di Bali. Contohnya ikut menyelenggarakan vaksinasi maupun relawan penanggulangan Covid-19.

"Sebagai organisasi profesional dan legal, maka semua kegiatan LDII harus terprogram dan terukur," kata Sobirin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline