Lihat ke Halaman Asli

Jiwa yang Hampa

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Halusinasi yang memancarkan pikiran jua

Merambak mengalir menuju ke dada

Sebuah Rasa, sebuah Cipta

Menghantar menciptakan cinta dari Karsa

Menyebar mengitari jiwa bagaikan samudra

Mengisi hati dengan sebuah asmara

Angan yang terus berjalan

Bagaikan ilmu mengisi otak ilmuan

Harapan muncul seperti kenyataan

Akan datang bidadari mengisi hati pangeran

Semangan laju seperti langkah pahlawan

Menggapai kasih, guna masa depan

Disaat mata mulai terbuka

Disaat tubuh tangan mulai meraba

Sebuah mimpi yang membawa lentera

Telah ku sadar pada suatu yang tak fana

Kini diri terdiam, terbata, dan terpana

Semua ada, semua nyata, semua terasa

Ku merenung, terasa jiwa ini hanya hampa

Dengan sedikit goresan luka yang tersisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline