Hidup adalah setetes air yang terjatuh dari langit kemudian membasahi daun-daun diantara pohon menjulang
Ia hanya perlu berdiam sejenak merasakan dingin meski kemudian mengikuti alur serat-serat tanpa tahu harus berbuat apa
Pada tanah yang kering pun tetes air akan menjadi penyejuk
Cacing tanah bergembira hingga berlomba menyambut hingga ke permukaan namun kemudian mereka kecewa karena air telah berpindah haluan
Dalam tanah yang gelap, tetes air hanya bergantung pada sang Kuasa
Sama seperti diriku yang menjadi papa diantara saudagar kaya yang berlalu lalang
Tercampakan namun tegar seperti akar pepohonan
Tetes air mulai menemukan jalannya, bertemu dengan derasnya sungai
Kini ia tak sendiri, ikan-ikan menari bersama mengikuti jeram
Membentur batu pun perkara bagiku
Karena tetes air akan tetap berlalu bersama kicau burung pagi
Diujung muara sang samudera datang menyambut
Saatnya mengucapkan salam perpisahan pada ikan, kepiting dan ribuan batu
Karena mereka kini aku kian tegar dan menemukan jalan terbaik bersama samudera
Yang akan memberikan pengalaman dengan tantangan baru
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI