Ketika mendengar kabar dukacita, kita diingatkan bahwa hidup ini dan waktu yang kita miliki sangat singkat dan berharga.
Waktu adalah anugerah yang tak ternilai dari Tuhan. Dalam setiap detik yang berlalu, kita diberikan kesempatan untuk berinteraksi, berkarya, dan mengisi kehidupan ini dengan makna.
Waktu bukanlah sekadar hitungan jam, menit, atau detik, melainkan talk time yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia.
Talk time ini adalah waktu yang kita miliki untuk berbicara, mendengar, dan melakukan segala sesuatu yang berarti.
Namun, seperti sebuah panggilan telepon yang memiliki batas, talk time kita juga memiliki batasan yang tidak kita ketahui.
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan talk time-nya akan habis, tetapi kita semua pasti akan sampai pada saat itu.
Setiap detik yang berlalu adalah pengingat bahwa talk time kita semakin berkurang. Ketika kita mengabaikan waktu, kita kehilangan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang penting.
Banyak dari kita yang terjebak dalam rutinitas sehari-hari, melupakan bahwa waktu terus berjalan tanpa henti.
Satu hari terdiri dari 24 jam, satu jam terdiri dari 60 menit, dan satu menit terdiri dari 60 detik, jadi satu hari 86.400 detik.
Namun, kita sering kali merasa bahwa kita memiliki begitu banyak waktu, padahal kenyataannya, setiap detik yang berlalu membawa kita semakin dekat pada akhir talk time kita.