Lihat ke Halaman Asli

Kenangan di SPG Kriten Kupang: Cinta, Persahabatan dan Hukuman yang Tak Terlupakan

Diperbarui: 29 Agustus 2024   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Opa Fius Bulan ketika ke Israel (sumber gambar: dokpri/ Fius Bulan)

Masa sekolah di SPG Kristen Kupang merupakan periode yang penuh dengan kenangan tak terlupakan bagi Fius Bulan.

Di usia remaja yang penuh gairah dan rasa ingin tahu, Fius menjalani masa-masa ini dengan berbagai pengalaman, termasuk kisah percintaan yang singkat namun manis.

Salah satu kenangan yang paling melekat adalah ketika Fius menyukai seorang gadis bernama Yustina Mudin.

Meskipun hubungan mereka tidak berlanjut setelah masa sekolah, perasaan itu tetap menjadi bagian dari cerita hidupnya.

Selain itu, Fius Bulan dan sahabat karibnya, Imanuel Lo'o, pernah melakukan tindakan yang sangat berani pada masa itu.

Suatu hari, di tengah doa penutup pembelajaran di kelas, keduanya mencium masing-masing seorang siswi, Enggelina Olla dan Maria Pati.

Tindakan yang dilakukan dalam suasana yang seharusnya penuh kesakralan ini, akhirnya ketahuan oleh seorang siswa lain bernama Saleh Koli.

Saleh kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas, yang berujung pada hukuman bagi seluruh siswa untuk pulang pukul 22.00 WIB sebagai bentuk disiplin.

Setelah lulus dari SPG Kristen Kupang, Fius Bulan dan Imanuel Lo'o memutuskan untuk mengikuti program menjadi tenaga pendidik ke Kalimantan Barat, merintis karir di bidang pendidikan di tanah yang jauh dari kampung halaman.

Sementara itu, Enggelina Olla dan Maria Pati memilih untuk tetap di Kupang, NTT, dan menjadi guru di kota tersebut, melanjutkan pengabdian mereka di bidang pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline