Lihat ke Halaman Asli

Menanamkan Kejujuran pada Anak, Dimulai dari Tidak Mengambil Barang Orang Lain

Diperbarui: 18 Juni 2024   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak penulis di pasar malam. (sumber gambar:dokpri/Asyer)

Ketika ada minuman dari susu fermentasi dalam lemari pendingin di rumah penulis, anak penulis menanyakan tentang kepemilikan dari minuman tersebut, berkata: "pa, minuman itu punya siapa?"

Penulis tidak langsung menjawab karena penulis tidak mengetahui kepemilikannya, kakak sepupunya yang tinggal bersama kami langsung menjawab: "punya kakak."

Anak penulis, setiap barang yang akan dimakan atau diminumnya, jika barang tersebut bukan miliknya, dia berusaha untuk mengetahui kepemilikannya untuk meminta izin menikmati makanan atau minuman tersebut.

Penulis berusaha mendidik anak penulis tentang kejujuran, terutama tidak mengambil barang yang bukan kepunyaannya.

Mendidik anak untuk menjadi individu yang jujur dan bertanggung jawab adalah salah satu tugas utama kita sebagai orang tua.

Salah satu aspek penting dari kejujuran adalah mengajarkan anak untuk tidak mengambil barang orang lain tanpa izin.

Anak-anak cenderung meniru perilaku kita sebagai orang tua mereka. Jika orang tua selalu jujur dan menghormati milik orang lain, anak akan melihat dan meniru perilaku tersebut.

Contohnya, kita harus menunjukan kepada mereka bagaimana meminta izin sebelum meminjam barang milik orang lain.

Dan sebagai orang tua, kita harus bisa menjelaskan kepada anak kita tentang konsep kepemilikan, bahwa setiap orang memiliki barang-barang yang menjadi milik pribadi mereka.

Katakan kepada anak kita, bahwa mengambil barang tanpa izin sama dengan mencuri, dan itu adalah perbuatan yang salah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline