Lebih baik tidak ada uang jajan, daripada tidak bisa beli buku.
Ungkapan di atas memotivasi penulis menggambarkan betapa pentingnya nilai sebuah buku. Dalam konteks ini, penulis menunjukkan bahwa prioritasnya adalah memperoleh pengetahuan dan pembelajaran melalui buku, melebihi keinginan sekedar memenuhi kebutuhan lainnya seperti uang jajan.
Buku telah lama dikenal sebagai salah satu sumber pengetahuan yang paling berharga , dan memiliki akses ke buku bisa memberikan manfaat jangka panjang yang jauh lebih besar.
Dalam dunia yang terus berkembang dengan teknologi dan informasi digital, buku tetap memegang peranan penting sebagai media yang memberikan asupan pengetahuan yang mendalam dan berkelanjutan bagi otak.
Di era digital saat ini, buku dalam bentuk fisik maupun digital tetap relevan. E-book dan buku audio menawarkan fleksibilitas dan aksesibilitas, memungkinkan pembaca untuk membawa dan membaca buku kapan saja dan di mana saja.
Namun, buku fisik masih memiliki daya tarik tersendiri bagi penulis, yang menikmati pengalaman membaca tradisional.
Prioritas untuk membeli buku menunjukkan komitmen terhadap pendidikan, pengembangan diri, dan pertumbuhan intelektual.
Karena buku sangat penting, penulis memutuskan untuk menjadi anggota di dua penerbit buku, khususnya penerbit buku-buku kristen.
Dengan menjadi anggota penerbit buku dapat memberikan berbagai keuntungan bagi penulis, sebagai anggota, penulis seringkali mendapatkan akses lebih awal ke buku-buku baru sebelum dirilis ke publik. Ini memungkinkan penulis untuk terus memperbarui pengetahuannya dengan informasi terbaru.
Sebagai anggota, biasanya mendapatkan diskon khusus untuk pembelian buku dan penawaran eksklusif yang tidak tersedia untuk umum. Hal ini membantu penulis menghemat uang sambil tetap bisa membeli buku yang diinginkan.