Lihat ke Halaman Asli

Penghubung Antar Wilayah dengan Pembangunan Infrastruktur Berupa Jembatan

Diperbarui: 10 Mei 2024   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi jembatan apung Desa Sungai Sambang. (Sumber gambar: dokpri/Iru)

Jika kita ingin berpergian dari suatu tempat ke tempat yang akan kita tuju, apa yang akan menjadi bahan pertimbangan kita dalam menempuh perjalan tersebut.

Kendaraan apa yang akan kita gunakan, jika menggunakan kendaraan pribadi, kita harus cek fisik kendaraan tersebut, dan mempersiapkan surat menyuratnya yang akan kita gunakan sebagai kelengkapan administrasi perjalanan.

Selain itu, terkadang kita juga mempersiapkan barang bawaan kita, ada beberapa item yang harus kita bawa, untuk kelengkapan dalam perjalan bahkan sampai di tempat tujuan.

Dan tidak kalah pentingnya adalah rutenya. Rute mana yang akan kita lalui, agar kita sampai di tempat tujuan dengan selamat dan bila perlu dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. Heee

Nah, jika berbicara tentang rute, penulis akan mempertimbangkan infrastruktur dari jalan yang akan penulis lewati, bahkan jika mengetahui rute perjalanan, apabila melewati jembatan, penulis akan mempertimbahkan lebih hati-hati, apalagi jika melewati jembatan gantung.

Selama ini, dalam bepergian, penulis lebih sering melintasi jembatan gantung, jika melewati jembatan gantung penulis harus mengendarai kendaraan sepeda motornya dengan kencang.

Jika perlahan-lahan, terkadang jembatan gantung yang agak panjang akan mudah berguncang, apabila kita tidak bisa mengimbangi tubuh, maka kita akan bisa tumbang di tengah-tengah jembatan.

Walaupun dalam ketakutan, minimal jembatan tersebut bisa menjadi media untuk menyebrang dan menjadi penghubung antar dua wilayah yang berbeda dengan melintasi anak sungai yang cukup besar.

Seperti yang terjadi di salah satu tempat yang terdekat dengan penulis, jembatan gantungnya ambruk yaitu jembatan gantung yang ada di Desa Sungai Sambang, yang menjadi penghubung antara Desa Sungai Sambang dengan beberapa dusun sekitarnya, bahkan dengan beberapa desa di seberang sungai Ntorap tersebut.

Jembatan tersebut ambruk pada tanggal 13 Februari 2024, sekitar pukul 10.00 WIB. Sehingga dengan keadaan ini menyebabkan akses utama masyarakat yang hendak menuju wilayah seberangnya menjadi terputus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline