Selesai Debat Kandidat sesi ke-3 Calon Presiden RI pada 7 Januari 2023 lalu dengan berbagai keriuhan di dalamnya, saya ingin menulis bahwa Anies Baswedanlah yang terbaik diantara ke-2 Capres lainnya.
Saya berani memberi nilai 8 untuk mantan gubernur DKI tersebut. Kok bisa? Berikut alasannya.
Pertama. Dari awal Anies benar-benar paham bahwa debat adalah ajang untuk mengkomunikasikan kepada publik agar publik memiliki referensi dalam menentukan pilihan. Tentunya, kapasitas kandidat adalah taruhan yang harus dimenangkan oleh ketiga Capres dari penilaian publik.
Kedua. Untuk menggait pemilih rasional yang paham akan teknis berdebat yang baik dan benar, Anies berhasil memperoleh perhatian mereka. Anis selalu tepat dalam menyelesaikan argumentasi sesuai dengan waktu yang diberikan oleh moderator. Sepele memang. Namun, tidak semua orang menganggap hal itu sepele. Termasuk saya.
Ketiga. Anies selalu memilih diksi yang kongkrit dalam menjelaskan persoalan yang kompleks. Menyederhanakan persoalan yang panjang dalam kalimatnya yang padat menjadikan publik memahami banyak persoalan setiap detik argumentasinya.
Keempat. Gimik sebagai seorang public speaker selalu punya nilai plus untuk menggugah minat publik untuk fokus mendengar. Sedari awal Anies punya gimik selalu tersenyum terkesan menarik dan mempesona di mata publik. Selain itu retorika dengan dibarengi gerak anggota tubuhnya juga selalu tepat dan punya pesan dan makna yang dapat dengan mudah dipahami oleh publik.
Kelima. Coba kita komentari juga penampilan Mantan Rektor itu! Anies tampil elegan dengan songkok nasional, ber-jas hitam dengan kemeja putih, memberi kesan nasionalis religius. Kesan nasionalis religius itu, memikat pemilih yang mayoritas dari kita berpemahaman nasionalis religius tersebut.
Keenam. Seorang ahli debat, selalu punya cara untuk mengganggu konsentrasi kontestan yang menjadi lawan debatnya tanpa kecuali mengganggu sisi emosionalnya. Saya menilai, hingga pertaruhan pada panggung debat selesai, Anies berhasil melakukannya dengan baik.
Ketuju. Pedebat yang profesional selalu menggunakan kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan argumentasinya yang menurutnya penting untuk diketahui publik. Anies punya kecerdasan tersebut. Lihat saja setiap sesinya Anies berupaya memberikan prolog yang isinya berupa argumentasi sesi sebelumnya. Baik itu untuk mengklarifikasi maupun meneruskan pendapat pada sesi sebelumnya. Cerdas!
Kedelapan. Dan terakhir. Anies selalu berupaya mematahkan argumentasi maupun menyertakan fakta-fakta yang menjadi kelemahan kontestan debat yang dianggap punya elektabilitas tinggi pada ruang publik. Anies berupaya menguliti Menteri Pertahanan dengan fakta-fakta yang merugikan. Tidak luput juga dengan fakta-fakta kekayaan pribadi Prabowo yang dianggap perlu diketahui publik.