Beh, ini yang masih pacaran bisa melotot baca judul tulisan saya yang satu ini. Ets, jangan buru-buru melotot dulu, entar matanya copot loh. Gimana kalau pasang senyum terus buka dan baca artikel yang satu atau dua pilih aku atau dia yang engkau cinta *nah loh malah keterusan nyanyi kan
Ngomongin masalah yang satu ini sebenarnya menghadirkan sedikit ketakutan dalam hati saya. Saya takut habis baca artikel ini, orang-orang yang nggak setuju dengan saya bakal banting hape atau laptop sambil maki-maki saya kalau saya ini sok tahu aja atau sok tahu banget. Bukan dimaki-makinya yang buat saya takut, tapi ngebanting-bantingnya. Ngebanting hape dan laptop kan bisa berabe ceritanya. Kalau ngebanting hape dan laptop sendiri sih nggak masalah tapi kalau kebetulan lagi pakai punya orang lain kan jadi masalah. Saya takutnya ya itu, orang-orang yang nggak setuju ini malah bikin masalah untuk orang-orang di sekitarnya. Tuh kan saya baik banget
Okey, tenang-tenang, kita langsung masuk ke pembahasan jadi tolong sepatunya dipakai lagi ya
Pacaran. Ini bukan masalah baru lagi. Dan hukum pacaran yang jelas-jelas haram juga tentu bukan hal baru lagi, hanya saja ada yang pura-pura nutup mata, nutup telinga, dan nutup mulut untuk kebenaran yang satu ini. Padahal nih ya, dosa melakoni pacaran tidak akan luntur karena kita berpura-pura tidak tahu.
Allah berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32)
Nah kan, mendekati aja nggak boleh apalagi melakukan, logikanya begitu.
Sebenarnya banyak dari kita yang sudah tahu hukum pacaran itu sendiri tapi masih saja melakoninya. Entah, saya juga tidak mengerti karena jika ditanya semua mengaku ingin masuk syurga tapi anehnya tidak semua mau menapaki jalan menuju ke sana. Gimana mau nyampe ke syurga coba, kalau maju selangkah aja nggak.
Banyak juga yang berdalih, kalau pacaran itu mendatangkan manfaat, salah satu contohnya bisa buat seseorang semakin berprestasi dan sukses karena ada yang selalu menyemangati dan memotivasi.
Okey, okey, mungkin itu benar. Mungkin di luar sana ada yang berprestasi dan sukses karena mendapat semangat dari pacarnya tapi pertanyaan selanjutnya, ada berapa banyak orang seperti itu? Ada berapa banyak orang yang berprestasi karena pacaran? Banyak mana jika dibandingkan dengan wanita yang harus terenggut kehormatannya karena pacaran? Banyak mana jika dibandingkan dengan wanita hamil di luar nikah karena pacaran? Banyak mana dengan wanita yang harus aborsi dan membunuh bayi yang tidak berdosa karena pacaran? Banyak mana dibandingkan dengan anak-anak yang baru lahir lantas dibuang begitu saja? Banyak mana?