Lihat ke Halaman Asli

Asya Dwi

Mahasiswa

Kekerasan Terhadap Anak dan Dampaknya

Diperbarui: 1 Januari 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen Pengampu: Dr. Ira Alia Maerani, S.H, M.H. (Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung)

Penulis: Asya Dwi C (Mahasiswi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa Dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Sultan Agung)

Kekerasan terhadap anak dan dampaknya

Anak adalah harapan bangsa di masa depan. Anak adalah generasi muda penerus bangsa yang mempunyai peran yang strategis dalam menjamin kelangsungan suatu bangsa dan negara pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, anak harus dilindungi agar dapat tumbuh secara optimal baik secara fisik maupun psikologisnya agar mampu menjadi generasi emas untuk membangun Negara menjadi lebih maju.

Namun demikian, di sekeliling kita, kekerasan pada anak sering kali terjadi. berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002, kekerasan terhadap anak tidak hanya terjadi di keluarga yang miskin atau lingkungan yang buruk, bahkan pada keluarga yang terlihat harmonis pun bisa saja terjadi KDRT pada anak.

Kekerasan terhadap anak dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius, termasuk trauma psikologis, gangguan perilaku, rendahnya kepercayaan diri, dan masalah kesehatan mental. Pengalaman tersebut dapat memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak, bahkan berpotensi berlanjut hingga ke masa dewasa.

Jadi penting untuk kita meningkatkan kesadaran dan mencegah kekerasan terhadap anak agar dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pertumbuhan mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline