Lihat ke Halaman Asli

Aswin

Setiap waktu adalah kata

Torang Maluku, Ganjar Spartan, Bukan Relawan

Diperbarui: 5 Juli 2023   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rapat Pengurus Torang Maluku Utara Ganjar Spartan. Foto : Dokumentasi Malut

Kesadaran atas realitas ruang yang dialami oleh kita sebagai manusia lumayan sangat lemah, sehingga membawa konsewensi logis terhadap lemahnya didalam memahami realitas ruang dalam kehidupan kita. Padahal ruang itu adalah suatu wadah hadirnya pelbagai peristiwa hidup, tanpa terkecuali. Exampleir : suatu hari, kita melihat besaran ruang dan juga luasnya ruang dilingkungan kita. Namun seiring berjalannya waktu, besaran dan luasnya ruang pun mengalami pergeseran atau penyempitan, lantaran didalamnya terdapat sejumlah kendaraan bermotor parkir diatas permukaan lahan atau ruang tersebut. Dan keberadaan kendaraan bermotor itu, tidaklah hadir dengan sendirinya, melainkan ada yang menaruh dan menggunakannya. Dan penaruh atau pengguna lahan tersebut itu ialah suatu peristiwa-sosial-lingkungan.

Sehingga tidak mengherankan, jika tesis seorang ilmuwan fisika, bahwa tak ada ruang hampa dalam kehidupan kita sebagai manusia telah diaminkan oleh publik luas. Karena tesis tersebut, menemukan wujudnya secara valid dan benar. Meyakinkan. Ringkasnya, ruang kehidupan manusia adalah ruang peristiwa peristiwa : Peristiwa ekonomi, Peristiwa hukum, Peristiwa sosial, Peristiwa politik, dan seterusnya. Dan kita manusia, sudah seyogyanya berupaya mengelola ruang ruang itu menjadi suatu makna, pemaknaan hidup. "Life has meaning, " demikian ungkap Nitche.

RUANG SPARTAN

Menata ruang menjadi suatu ruang kepentingan adalah suatu keniscayaan, termasuk menata ruang untuk kepentingan pribadi, keluarga, kelompok, dan seterusnya. Kepentingannya, lumayan sangat relarif. Bisa menjelma ukuran dan besarannya sesuai hasrat manusianya : Apakah menghadirkan aspek kuantitasnya? Atau sebaliknya, aspek kualitas. Demikian pula halnya, yang dilakukan oleh komunitas Torang Maluku Utara, mendukung Ganjar Pranowo, untuk presiden 2024-2029, dengan menyebut dirinya sebagai Ganjarian Spartan.

Torang Maluku Utara, Ganjarian Spartan, tidaklah mewakili warga masyarakat Maluku Utara. Dan hanya suatu komunitas, yang berusaha membangun komunikasi dengan warga Maluku Utara yang berada di perantauan ditanah air, untuk dapat bergabung berjuang mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo untuk presiden 2024-2029. Dalam komunitas itu, tampak sejumlah seleb tahun 1980-an dan 1990-an hadir. Antara lain : Mantan petinju WBA, Robby, eks pemain sepakbola, Hans, pengarang lagu, Alfred dan Jullius. Usaha membangun komunikasi kepada warga Maluku Utara, terus dibangun.

Komunitas Torang Maluku Utara, Spartan Ganjar itu Tidaklah lahir dengan sendirinya, melainkan terkait dengan peristiwa peristiwa yang mendahuluinya, seperti persoalan pemberdayaan warga masyarakat dan wilayah Maluku Utara yang dianggap belum maksimal, dan dicengkram oleh kekuatan kepentingan oligarki. Mereka kepengen masuk dalam lingkaran kebijakan kekuasaan kedepannya, biar dapat berpartisipasi membangun dan memberdayakan warga masyarakat dan wilayah Maluku Utara, agar kesejahteraan pembangunan-ekonomi dapat benar benar  dirasakan oleh warga masyarakat kecil dan miskin dari akses kehidupan ekonomi.

Apakah cita cita dan harapan Torang Maluku dukung Ganjar Pranowo, dapat mengejawantah dalam kebijakan politiknya kedepan, biar waktu saja yang menjelaskannya. Karena politik ditanah air kian memanas dan mengkristal, membentuk dinding dinding atau benteng benteng pertempuran dan perjuangan masing masing (bakal) calon presiden.

Mudah mudahan pemilu presiden dan pemilu legeslatif 2024-2029, dapat berjalan lancar, kondusif,  sesuai dengan keinginan dan harapan rakyat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline