HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) didirikan pada tahun 1973 dan merupakan hasil dari fusi atau penggabungan dari 14 organisasi pertanian yang beroperasi di berbagai daerah di Indonesia. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewakili dan memperjuangkan kepentingan petani di Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan
Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka memimpin HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Sulawesi Tenggara pada periode 2022-2027, Pemimpin HKTI memiliki peran penting dalam memajukan kepentingan petani, meningkatkan kesadaran petani terhadap isu-isu pertanian, serta berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani
Dengan pengalaman mantan Pangdam (Panglima Kodam) dan mantan Kabinda (Kepala Badan Intelijen Daerah), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, ini juga dapat membantu dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak eksternal, seperti pemerintah daerah, lembaga pertanian, dan lembaga terkait lainnya, untuk memperjuangkan kepentingan petani dan sektor pertanian secara lebih efektif.
Andi Sumagerukka (ASR) bersama HKTI Sultra menyediakan produk benih padi unggul gratis dan penyedian lahan yang terintegrasi bagi petani, kegiatan ini direalisasikan secara sedikit demi sedikit dengan uji coba seluas 1 hektar. Nantinya program ini akan berjalan pada lahan yang terintegrasi seluas 100 Hektar, maka dengan program ini, dibutuhkan bisa menaikkan pangan di daerah sultra dan mampu membantu para petani khususnya daerah Konawe Selatan.
HKTI Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki visi yang kuat untuk tetap menjadi jembatan antara stakeholder dan petani di wilayah tersebut. Mekanisme checks and balances yang diusulkan dapat membantu menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan internal HKTI, sehingga kebijakan dan program yang dilaksanakan sesuai dengan kepentingan terbaik HKTI. di Sulawesi Tenggara.
