Pak SBY, saya tidak benci Bapak lho, Pak. hanya saja karena Paket Atraksi 'Tour De Java' yang Bapak lakukan memancing saya, rakyat biasa, untuk menilai.
'Tour De Java' Bapak bilang untuk menyerap aspirasi rakyat, tapi koq ya gencar dilakukan pas Bapak sudah tidak jadi Presiden lagi? yang artinya Bapak sudah tidak punya wewenang kebijakan pemerintah lagi, kenapa gak pas Bapak jadi Presiden aja Bapak deketin rakyat? ohhh..mungkin sibuk kali ya.. *Wahhh Pak Jokowi kebanyakan nganggur nih kalo gitu
Ehhhh ternyata disela-sela 'Tour De Java' ada manuver langsung politiknya toh, kalo di Marketing itu istilahnya 'Hard Selling' :
1. Test The Water Bu Ani Yudhoyono For RI 1 2019
2. NARSIS : Membandingkan Keberhasilan Pemerintahannya Yang 10Tahun dan Mengkritik Pemerintahan Presiden Jokowi saat ini yang 'SUDAH' berjalan 1,5Tahun
Test The Water ya terserah Bapak lah..saya gak mau komen.
Tapi yang narsis itu lho, Pak.......
Kalo pemerintahan Bapak 10Tahun itu bagus, gak perlu Narsis Pak, pasti pujian itu akan keluar dari mulut rakyat, dari mulut relawan, dari mulut aktivis sendiri
Kalo pemerintahan Bapak 10Tahun itu bagus, masa :
- Harus Pak Jokowi yang harus bubarin Petral yang jelas-jelas jadi bancakan mafia migas
- Harus Bu Susi yang cuma lulusan SMP, yang harus benahin sektor perikanan dan menumpas 'Illegal Fishing' demi kesejahteraan Nelayan
- Harus Pak Jokowi yang bangun infrastruktur masif di tanah Papua
- Harus Pak Jokowi yang berani bangun kilang minyak untuk ketahanan energi dalam negeri
- Harus menteri ESDM jaman Pak Jokowi yang bongkar kasus makelar proyek besar sektor energi
- Harus jaman Pak Jokowi yang eksekusi terpidana mati kasus Narkoba dan dengan tegas mengatakan 'Zero Tolerance' terhadap kejahatan Narkoba
- Harus Pak Jokowi yang 'nekat' menjalankan proyek MRT di Jakarta yang wacananya sudah bertahun-tahun lalu
- Harus Pak Jokowi yang fight ke KPK dan DPR untuk merevitalisasi proyek Hambalang peninggalan era Bapak SBY
Padahal baru 1,5 Tahun ya, Pak. Gimana kalo 10Tahun???
Pemerintahan Bapak yang lalu cukup baik koq, jujur. Bapak tanpa pandang bulu membiarkan KPK menangkap kader-kader partai Bapak yang korup. tapi mbok ya, jangan ngomong kabinet Bapak dulu adem ayem gitu lho Pak. karena rakyat udah pada pinter nih, bisa aja mereka bilang : "Gimana gak adem ayem, wong semuanya kenyangggggg, buktinya banyak menteri terbukti korupsi kong kalingkong dengan kolega-kolega lain"