Lihat ke Halaman Asli

Saatnya Jokowi Memimpin KIH dan KMP

Diperbarui: 6 Januari 2016   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah setahun menjadi Panglima Tertinggi Negeri Ini, Presiden Jokowi layak diberikan predikat 'Presiden Boneka Rakyat' karena terbukti tidak membiarkan PDIP mendikte dirinya sebagai Presiden begitu saja dengan tetap mendengarkan suara mayoritas rakyat disetiap kebijakan penting yang diambilnya.

Beliau juga layak dinilai lulus tes Dalam menghadapi gempuran dari KMP yang terlihat begitu solid diawal dan berhasil memaksa mereka untuk 'Jinak' demi Membangun Indonesia dengan cara gotong-royong.

Keberhasilan Presiden Jokowi 'menjinakkan' KMP Dan balik 'mendikte' KIH dimulai dari bergabungnya PAN untuk mendukung pemerintah dengan tidak bergabung ke KIH. Hal ini membuat turbulensi yang hebat di KMP sehingga benar-benar melemahkan koalisi tersebut, namun disisi lain hal ini tidak menguatkan KIH.

Bergabungnya PAN mendukung pemerintah membuat KMP kalah power di parlemen dengan Partai Demokrat lebih cenderung mendukung kebijakan pemerintah selama ini. Hal itu membuat PKS bersilaturahmi ke istana dan mengisyaratkan akan juga mendukung pemerintah, tetapi tidak bergabung ke KIH.

Terakhir, Golkar dan PPP yang masih ada konflik internal juga buka-bukaan mendukung pemerintah, lagi-lagi dengan tidak masuk ke KIH. dengan merapatnya parpol2 KMP ke Pemerintah menyebabkan KIH atau PDIP tidak bisa lagi mendikte dan mengancam Presiden Jokowi seenaknya. Ditambah dengan terlihat tidak solidnya parpol2 KIH pasca dirilisnya ke publik penilaian lembaga negara yang kontroversial oleh KemenPAN RB.

Rentetan kejadian tersebut dengan mudah memperlihatkan pola SEGITIGA dimana Presiden Jokowi MEMIMPIN KIH Dan KMP yang bersebrangan sisi dan berada dibawahnya. Dengan Demokrat sebagai pelengkap dan Gerindra yang tetap menjadi oposisi demi menjaga gengsi untuk menghadapi pilpres 2019 nanti, walaupun dengan kondisi seperti ini sepertinya Presiden Jokowi akan mudah melaju ke periode keduanya karena sampai dengan saat ini mayoritas rakyat Republik ini masih tetap mencintai Jokowi.

Ya, ini merupakan pola SEGITIGA ideal yang memang dipersiapkan Jokowi sejak awal dan dapat meraihnya Setelah setahun kepemimpinannya.

SEGITIGA yang memudahkan Jokowi untuk menjalankan program pemerintahannya dan Terus menjaga kepercayaan rakyatnya. Karena sejatinya, Presiden Jokowi tidak berhutang budi kepada PDIP sebab PDIP berhasil menjadi pemenang pemilu juga berkat adanya Presiden Jokowi. Serta Jokowi sudah berhasil 'menghajar' mafia kuat disektor Migas dan makekar Freeport yang ternyata mendukung dengan mendanai KMP pada pilpres lalu.

Selamat atas Pola SEGITIGA Idealnya, Pak Jokowi. Selamat bekerja dengan lebih tenang, Pak. Selamat Bekerja untuk rakyat.

 

Salam Kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline