Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Gelap

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ceritaini aku buat terinspirasi dari kisah nyata pak Asep Widijaya, seorang yang kuat dan tegar. Beliau mulai melakukan perjalanan gelapnya pada waktu mengendarai motor hendak berangkat kerja, namun malang nasib tak dapat diuntung, “ Ya allah kenapa mata ini kok gelap semua “ gumam Pak Asep dengan kondisi masih mengendarai sepeda motornya ia menemukan beberapa tukang ojek di tepi jalan sehingga melihat keadaan pak Asep maka tukang ojek itupun mengantarkannya pulang.

Waktu demi waktu berlalu, 10 tahun tak terasa setelah kejadian tersebut pak Asep tak mau tinggal diam meratapi ujian dalam hidupnya. Ia mulai bergabung dengan komunitas tuna netra kemudian ia mendirikan sekolah dibantu dengan Ibu Ranti yang sama –sama mempunyai semboyan hidup mengajar dengan hati. Awal sekolah berdiri hanya 2 orang dan kini mencapai 8 orang siswa yang semua anak membutuhkan kebutuhan khusus. Sungguh luar biasa dengan segala keterbatasan beliau tetap mengajar sepebnuh hati. Guru- guru di sekolah itu ada yang tuna netra dan ada juga yang dapat melihat. Sungguh sekolah yang penuh dengan keunikan, mereka dapat melakukan dengan segala keterbatasan karena mereka mempunyai semangat utnuk maju seperti kebanyakan orang – orang yang dapat melihat dengan jelas. Sungguh sebuah pelajaran dalam hidup kami, sekecil apapun kemampuan dalam diri anak, kita dapat kembangakan, janganlah merasa sedih jika anak kita mempunyai kebutuhan khusus.

Lokasi sekolah yang sangat jauh dari perkotaan yakni di daerah Cibarusah.Tak menyurutkan semangat mereka untuk belajar. Sungguh anak-anak yang luar biasa, mereka dapat bernyanyi riang, membaca dan menulis tak kalah dengan anak-anak normal. Mereka sangat antusias dalam belajar. Tak kenal lelah dan merasa rendah diri karena keadaan mereka. Syukur atas nikmat Allah selalu mereka tanamkan dalam hati. Mendapatkan guru – guru yang selalu mengajar sepenuh hati. Seluruh murid di sekolah itu selalu bermain musik, karena dipercaya bahwa musik adalah terapi bagi anak-anak tunarungu dan tunanetra. Lagu yang biasa mereka nyanyikan adalah lagu laskar pelangi, yah lagu yang sangat menghipnotis kita semua, lagu yang selalu mengobarkan semangat anak-anak Yayasan Binar untuk meraih mimpinya. Mimpi yang berawal dari hal kecil sehingga akan mengantarkan anak-anak didik ke jenjang berikutnya dan menuju kesuksesan meski dalam keterbatasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline