Lihat ke Halaman Asli

Raja yang Sangat Dicintai Rakyatnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Syahdan di sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawi sedang dirundung duka. Tiba-tiba bencana dan malapetaka datang silih berganti.

Di istana, Sang Raja beserta keluarga bukan kepalang gundah gulana.

"Apa yang harus aku lakukan, dinda ?" tanyanya pada sang permaisuri.

Sang permaisuri termenung juga sang putra mahkota dan putri mereka nan cantik jelita.

Sang permaisuri mendekat pada sang raja dan berbisik-bisik. Raja mengangguk-angguk, sambil memegang dagunya.

Sang raja kemudian menuju meja besar yang berisi daun lontar dan alat tulis menulisnya. Ditulisnya beberapa maklumat yang dipikirnya dapat membantu mengurangi derita penduduk kerajaannya.

"Putraku, segera kau panggil panglima dan hulubalang istana. Bersiap-siaplah pula engkau untuk menemaniku menengok penduduk yang sisi  timur yang sedang ditimpa bencana." Begitu titahnya pada Sang Putra Mahkota. Dan segera sang putera mengerjakan titah ayahandanya.

"Panglima, kuperintahkan padamu untuk menyampaikan maklumat-maklumatku sesuai dengan tujuannya masing-masing. Sebar prajurit-prajurit terpilih agar segera mengirimkannya. Dan kau hulubalang, tugaskan pasukan khusus untuk menjaga istana. Sementara permaisuri dan puteriku bersiap. Bantu mereka semampu kalian."

"Baik, Paduka." Jawab mereka.

Tahukah para kompasioner sekalian, isi maklumat-maklumat dan ditujukan kepada siapa saja ? Dan mengapa Permaisuri dan puterinya bersiap di istana ? Apa yang mereka persiapkan ?

Ini bocorannya :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline